FMB Menggelar FGD Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ngorok pada Hewan Ternak, Ini Materi yang Disampaikan

photo author
- Rabu, 29 Mei 2024 | 07:16 WIB
Foto bersama Ki Edi Susilo selaku Founder Forum Masyarakat Berdaya (Yanti/KetikPos.com)
Foto bersama Ki Edi Susilo selaku Founder Forum Masyarakat Berdaya (Yanti/KetikPos.com)

Keynote Speaker, H. Derga Karenza, S.P., M.M menjelaskan, Penyakit ngorok, atau Septicaemia Epizootica, adalah penyakit bakterial menular yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada hewan ternak seperti kerbau, sapi, dan kambing.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menyebar dengan cepat melalui kontak langsung atau udara. Kasus terbaru pada tanggal 15 april 2024 kemarin di Kab. Ogan Komering Ilir - Puluhan ekor kerbau mati mendadak di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam dan Desa Tanjung Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kab. OKI. Puluhan Hewan ternak diduga mati terserang penyakit septicaemia epizootica atau ngorok.

"Saya ingin menekankan bahwa pencegahan dan penanganan penyakit ngorok memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, peternak, dan tenaga kesehatan hewan. Implementasi program asuransi ternak dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi dampak ekonomi dari penyakit ini.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, penanganan yang cepat, dan dukungan dari program asuransi, kita dapat menjaga kesehatan serta produktivitas hewan ternak di Provinsi Sumatera Selatan," bebernya.

Ditempat yang sama, Ketua Bidang Pertanian, Kedaulatan Pangan dan Peternakan FMB ,Tarisa Indah Lestari mengatakan, FGD ini menyampaikan permasalahan terkait tentang matinya hewan ternak berupa kerbau, bagaimana caranya pencegahan dan juga pengendalian penyakit dari kasus tersebut.

Penyakit yang sedang sangat dibahas itu yaitu mengenai penyakit ngorok. Jadi mungkin melalui diskusi ini kita ingin menjawab mengenai pertanyaan-pertanyaan dari para peternak soalnya di sini penyakit ini kan menyebar katanya itu berdasarkan dari aliran air kan.

Nah itu yang menjadi salah satu permasalahan dan juga para peternak karena para hewan ternaknya ini pada mati misterius nah jadi di sini pun juga menegaskan bahwa pemerintah itu juga sudah memberikan suatu penanganan di mana penanganan ini yaitu berupa vaksin dan juga vitamin untuk mencegah penyakit ini menyebar.

"Harapan sederhana untuk dari diskusi kita kali ini itu menghasilkan bagaimana tanggapan dari para peternak itu menyikapi dan simpang siurnya berita itu dapat terkikis.

Karena sudah diberikan penjelasan sebelumnya oleh para dinas dan juga para aktivis dan terkait mengenai penyakit ini," katanya.

Peserta FGD, M.Kholid Saputra,SH mengatakan, kegiatan ini bagus untuk kedepannya untuk para petani hewan untuk melihat bagaimana cara mengelola peternaknya, agar hewan-hewan itu tidak ngorok.

"Selain itu, temen-temen bisa membeli hewan ternak itu agar tidak salah pilih. Harapan kedepannya untuk FGD ini sangat bagus dan juga mencari materi-materi lain untuk kedepannya lebih bagus lagi untuk menganalisa yang luar biasa," pungkasnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yanti

Tags

Rekomendasi

Terkini

X