DPD ADO Sumsel Tegas Tolak Program Grab Hemat Prabayar, Ancam Aksi Ribuan Driver Jika Tuntutan Tak Diindahkan

photo author
DNU
- Senin, 14 April 2025 | 10:56 WIB
Ketua ADO Sumsel Muhammad Asrul Indrawan saat di wawancarai  (Dok Ist/KetikPos.com)
Ketua ADO Sumsel Muhammad Asrul Indrawan saat di wawancarai (Dok Ist/KetikPos.com)

KetikPos.com - Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Driver Online (DPD ADO) Sumatera Selatan menyatakan sikap tegas menolak rencana peluncuran Program Grab Hemat Prabayar oleh pihak aplikator GRAB.

Pasalnya, program tersebut dinilai akan memberatkan para driver bahkan dapat berpotensi menurunkan kesejahteraan mereka secara signifikan.

Baca Juga: Ketua DPD ADO Sumsel Minta Aplikator Segera Jalankan Imbauan Presiden soal BHR Driver Ojol

Sikap tegas tersebut disampaikan Ketua ADO Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan dalam pernyataan resminya, pada Senin (14/04/25). Menurutnya, program ini tidak mempertimbangkan beban kerja dan pendapatan riil para driver di lapangan.

"ADO Sumsel secara tegas menolak implementasi Program Grab Hemat Prabayar. Program ini dinilai sangat merugikan driver dan hanya menguntungkan pihak aplikator semata. Jika program ini tetap dijalankan tanpa adanya evaluasi, maka kami siap melakukan aksi besar-besaran," ujar Asrul.

Baca Juga: Ketua DPD ADO Sumsel Desak Pemerintah Akhiri Polemik Status Ojol: Stop Plin-Plan, THR dan Perlindungan Sosial Harus Jelas!

Lebih lanjut, Asrul menegaskan bahwa penolakan tersebut bukan tanpa dasar. ADO Sumsel mengajukan sejumlah tuntutan kepada pihak GRAB agar program tersebut tidak semakin memberatkan mitra driver. 

Di antaranya adalah penurunan potongan bagi driver dari yang berlaku saat ini menjadi hanya 10 persen serta penyeragaman tarif jasa pengantaran makanan dan paket.

Baca Juga: Gubernur Sumsel Terpilih, Herman Deru, Disambut Antusias oleh Ratusan Anggota DPD ADO Sumsel

"Kami tidak menolak perubahan jika itu berpihak pada keadilan. Tapi jika sistemnya justru mengurangi hak-hak driver, kami tidak bisa tinggal diam. Kami menuntut agar potongan aplikasi diturunkan menjadi maksimal 10 persen. 

Selain itu, tarif untuk jasa pengantaran makanan dan paket harus disamakan, karena keduanya memerlukan kerja keras yang setara di lapangan," tegasnya.

Baca Juga: Inovasi Karier di Palembang: Program Ado Gawe Memudahkan Akses Pekerjaan Melalui TikTok

Asrul juga mengingatkan bahwa bila tuntutan tersebut diabaikan, maka pihaknya mendesak agar Program Grab Hemat Prabayar tidak dijalankan sama sekali di wilayah Sumsel.

"Jika pihak Grab tetap memaksakan peluncuran program ini tanpa memenuhi tuntutan kami, maka kami akan mengerahkan ribuan driver untuk turun ke jalan. Ini adalah bentuk perlawanan kami terhadap kebijakan yang tidak manusiawi dan tidak berpihak pada kesejahteraan mitra," tandasnya.

Dalam upaya mencegah potensi gejolak sosial yang lebih besar, DPD ADO Sumsel juga telah melayangkan surat resmi kepada Gubernur Sumatera Selatan agar turun tangan dalam persoalan ini. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X