Ia menegaskan bahwa gerakan buruh bukan ancaman, melainkan bagian dari demokrasi yang sehat
“Ketika buruh turun ke jalan, itu bukan sekadar keluhan, tapi seruan perubahan yang harus direspons secara serius,” lanjutnya.
Sebagai langkah konkret, Deri mengungkapkan bahwa KNPI Sumsel akan menginisiasi program pendidikan ketenagakerjaan bagi pemuda. Program ini mencakup pelatihan keterampilan kerja, pemahaman hukum ketenagakerjaan, serta literasi hak-hak pekerja.
Baca Juga: Hari Buruh Sedunia, Momentum Yang Tepat Merajut Kebersamaan Pemerintah, Pekerja dan Pengusaha
“Kita tidak ingin pemuda hanya jadi korban PHK atau eksploitasi. Mereka harus paham hak dan tahu cara memperjuangkannya secara benar,” kata Deri.
Ia juga menyoroti pentingnya pembekalan soft skill dan entrepreneurial mindset bagi generasi muda, agar mereka mampu menciptakan peluang kerja mandiri di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang makin kompetitif.
Di akhir pernyataannya, Deri menyerukan agar momentum Hari Buruh menjadi bahan refleksi bagi para pemimpin, baik di legislatif maupun eksekutif, untuk berpihak pada rakyat pekerja. Ia berharap kebijakan yang dilahirkan tidak sekadar normatif, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh buruh.
“KNPI Sumsel akan terus konsisten mengawal isu-isu kerakyatan, termasuk kesejahteraan buruh. Karena kami percaya, kesejahteraan pekerja adalah pondasi utama kemajuan daerah,” tutup Deri.
Artikel Terkait
Hari Buruh Sedunia, Momentum Yang Tepat Merajut Kebersamaan Pemerintah, Pekerja dan Pengusaha
Ternyata Ini Asal Muasal Hari Buruh
Setiap Hari Buruh, aksi unjuk rasa hampir selalu dilakukan, Ini Alasannya
Hari Buruh, ADO Sumsel Kecam Tarif Aplikator: Kami Diperlakukan Seperti Budak Algoritma