KetikPos.com - Menyongsong musim kemarau yang rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), berbagai unsur pemerintah dan aparat keamanan di Sumatera Selatan menggelar Apel Gelar Pasukan, Peralatan, dan Simulasi Penanggulangan Karhutla di Lapangan Griya Agung, Palembang, Selasa (29/7) pagi.
Acara strategis ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, SH, M.Hum, serta dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs. Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H., Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., dan unsur Forkopimda lainnya.
Baca Juga: Siaga Karhutla, Wali Kota Palembang Instruksikan Camat dan Lurah Pantau Wilayah
Tujuan dari apel ini adalah untuk memastikan kesiapan seluruh pihak terkait—baik personel maupun peralatan dalam menghadapi potensi karhutla yang kerap mengancam wilayah Sumsel di musim kemarau.
Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan berbagai jenis peralatan pemadaman, termasuk mobil pemadam, alat semprot portabel, drone pemantau titik panas, serta alat berat untuk membuka akses ke titik-titik rawan api.
Baca Juga: Danrem 044/Gapo Apresiasi Sinegritas Forkopimda PALI Tangani Karhutla
Dalam arahannya, Menteri Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa Sumsel menjadi salah satu provinsi yang mengalami penurunan signifikan dalam jumlah kejadian karhutla dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini, menurutnya, berkat pengelolaan lahan gambut secara aktif dan koordinasi lintas sektoral yang semakin kuat.
“Sumatera Selatan memiliki 2,1 juta hektar lahan gambut, dan selama ini relatif stabil. Kebakaran hanya bisa terjadi jika ada aktivitas pembakaran disengaja. Kita apresiasi kerja keras semua pihak, tapi kita tetap tidak boleh lengah,” kata Hanif.
Baca Juga: Masalah Karhutla 2023, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Asap Beda Data dengan Pemprov Sumsel
Hanif juga menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap para pemegang konsesi atau pemilik lahan yang lalai atau dengan sengaja melakukan pembakaran. Ia mendorong kepolisian untuk tidak ragu dalam mengambil tindakan hukum sebagai bentuk efek jera.
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi melalui Kabid Humas Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, S.I.K., M.H. menekankan pentingnya sinergi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mengantisipasi kebakaran.
Baca Juga: Cegah Karhutla, PJ Gubernur Sumsel Nyatakan Perlu Langkah Strategis
“Kami dari Polda Sumsel siap mendukung penuh upaya penanggulangan karhutla. Personel dan peralatan sudah kami siapkan, patroli dan sosialisasi terus kami gencarkan,” ujarnya.
Menurut mantan Kapolresta Pekanbaru ini, tindakan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru atau membersihkan sisa panen tidak boleh dilakukan lagi, karena dampaknya bisa berskala regional bahkan internasional, terutama dari sisi kesehatan dan transportasi udara akibat kabut asap.
Baca Juga: Sumsel Konsisten Cegah Karhutla Dengan Penegakan Hukum
Artikel Terkait
Cegah Karhutla, PJ Gubernur Sumsel Bersama Menteri LHK Gelar Rapat Koordinasi
Menteri KLH Bersama PJ Gubernur Sumsel Tinjau Karhutla di OKI
Sumsel Konsisten Cegah Karhutla Dengan Penegakan Hukum
Cegah Karhutla, PJ Gubernur Sumsel Nyatakan Perlu Langkah Strategis
Masalah Karhutla 2023, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Asap Beda Data dengan Pemprov Sumsel
Danrem 044/Gapo Apresiasi Sinegritas Forkopimda PALI Tangani Karhutla
Siaga Karhutla, Wali Kota Palembang Instruksikan Camat dan Lurah Pantau Wilayah