Sementara itu, Ketua Kawali Sumsel, Chandra Anugerah, menyoroti kondisi anak sungai yang semakin memprihatinkan akibat pembangunan yang masif dan bertambahnya jumlah penduduk.
Sungai-sungai seperti Sungai Rendang, Sungai Pangeran, Sungai Kedukaan, Sungai Kubu, dan Sungai Sekanak berada dalam kondisi yang paling kritis, dengan pendangkalan dan pencemaran yang mengancam ekosistemnya.
"Jika kita tidak bertindak cepat dan tidak ada kejelasan soal kewilayahan, 114 anak sungai ini berisiko hilang untuk selamanya," tegas Chandra.
Baca Juga: Andreas Okdi Priantoro: Perda Sungai Wujudkan Aktivitas Jalur Sungai yang Nyaman
Ia menjelaskan bahwa Kawali Sumsel berkomitmen menyelamatkan sungai-sungai di Palembang, mulai dari wilayah Seberang Ulu hingga ke kawasan KM 12.
Penamaan ulang sungai ini melibatkan berbagai pihak, termasuk budayawan dan sejarawan, untuk memastikan bahwa setiap plang yang dipasang mencerminkan identitas historis dan kultural dari masing-masing sungai.
Sungai Baung, misalnya, terletak di daerah Jalan Angkatan 45 dan memiliki panjang aliran sekitar 1.200 meter.
Namun, ada beberapa permasalahan serius di daerah aliran Sungai Baung, terutama pendangkalan yang menyebabkan banjir saat musim hujan di wilayah Lorong Karya 1, 2, dan 3.
Baca Juga: Kawali Sumsel Serukan Urgensi Penyelamatan Sungai di Palembang
Menurut Chandra, permasalahan seperti ini menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Kesadaran Bersama untuk Masa Depan Sungai
Upaya pelestarian anak sungai di Palembang ini diharapkan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Penamaan ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah nyata untuk memastikan bahwa sungai-sungai ini tetap menjadi bagian dari masa depan kota, bukan hanya kenangan masa lalu," jelas Chandra.
Ia berharap masyarakat semakin peduli untuk menjaga kebersihan dan kelestarian sungai-sungai yang ada. "Sungai adalah sumber kehidupan bagi ribuan warga Palembang, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya," pungkasnya. (*)