Dengan menggerakkan masyarakat untuk menanam kebutuhan pangan sendiri, GSMP diyakini dapat menekan biaya hidup serta menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Ketua DPD ADO Sumsel Minta Aplikator Segera Jalankan Imbauan Presiden soal BHR Driver Ojol
ADO Sumsel, dengan ribuan anggota yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Selatan, dinilai berpotensi menjadi kekuatan sosial baru dalam menyebarluaskan nilai-nilai kemandirian pangan.
Sinergi antara komunitas pengemudi dan pemerintah daerah dianggap sebagai model kolaborasi yang progresif dan patut diperluas.
Di sisi lain, program ini juga dinilai dapat menjadi peluang tambahan pendapatan bagi driver online yang terdampak fluktuasi ekonomi digital.
Asrul menilai, krisis yang dialami para pengemudi pascapandemi dan penyesuaian tarif platform menunjukkan perlunya diversifikasi sumber ekonomi.
“GSMP bisa jadi solusi cerdas. Daripada hanya bergantung pada order harian yang kadang tidak stabil, anggota bisa punya cadangan pangan dan potensi usaha baru,” tegasnya.
ADO Sumsel berharap pemerintah turut memberikan akses bantuan teknis, bibit, hingga pelatihan yang merata ke komunitas-komunitas nonformal seperti pengemudi online. Jika ekosistem ini terbangun, bukan tidak mungkin GSMP berkembang menjadi gerakan ekonomi rakyat yang masif.
“Kami siap jadi pionir di sektor kami. Ini soal kemanusiaan, bukan hanya profesi. Kami ingin gerakan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” tutup Asrul.
Dengan semangat kolaborasi ini, ADO Sumsel membuka lembaran baru peran komunitas pengemudi online sebagai agen perubahan.
Gerakan Sumsel Mandiri Pangan pun mendapat suntikan energi baru, yang semakin memperkuat harapan menuju Sumsel yang lebih mandiri, tangguh, dan sejahtera.