KetikPos.com– Drama hukum di Musi Banyuasin kembali memanas. Seorang pengusaha lokal yang dikenal sebagai "langganan tersangka" kembali terjerat kasus agraria, namun seperti deja vu, tak ada sanksi berarti yang dijatuhkan. Masyarakat pun bertanya-tanya: apakah hukum di Muba hanya berlaku bagi rakyat kecil?
Pengusaha tersebut disebut-sebut sudah berulang kali terlibat dalam perkara serupa namun selalu lolos dengan mudah. Warga menduga ada "tangan-tangan tak terlihat" yang membuat hukum di Muba terasa tumpul bagi kalangan tertentu.
"Berapa kali lagi dia jadi tersangka? Sampai kapan aparat tutup mata? Ini jelas permainan busuk!" ujar seorang warga dengan nada geram.
Kepercayaan publik terhadap kejaksaan terus merosot. Kini, giliran Kepala Kejaksaan Negeri Muba yang baru mendapat sorotan. Publik menanti keberanian dan ketegasannya dalam membongkar "tumpukan kejanggalan" yang telah lama bersarang di kasus ini.
Pengamat kebijakan publik, Syapran Suprano, menyatakan melalui pesan singkat, "Saya berharap ada tindakan tegas dari pihak Kejaksaan Negeri Muba. Saya yakin dan menaruh harapan besar kepada Kepala Kajari Muba agar kasus ini ditangani dengan cermat dan memberikan kepastian hukum."
Akankah hukum akhirnya berpihak pada keadilan? Atau justru akan ada babak baru drama "tersangka tanpa hukuman" di Muba? Publik menanti jawabannya!
Bagaimana menurut Anda? Perlukah ada pengawasan eksternal dalam kasus ini?