hukum-kriminal

Penganiaya Santri Palembang Divonis, Orang Tua Almarhum Membagikan Kenangan

DNU
Sabtu, 10 Juni 2023 | 16:57 WIB
Terdakwa penganiaya putra divonis lebih ringan dari tuntutan JPU, orang tua almarhum Albar Mahdi, Siti Soimah tak bisa menutupi kesedihannya. (tangkapan layar facebook @Soimahsiti)

Ketikpos.com -- Proses hukum terhadap santri Pesantren yang menganiaya hingga tewas adik kelasnya yang santri asal Palembang, Albar Mahdi memasuki babak baru.

Dua terdakwa kini divonis dengan hukuman berbeda, pelaku utamanya divonis 8 tahun penjara, sementara terdakwa satunya lagi divonis 4 tahun penjara.

Hukuman itu memang lebih ringan dibanding tuntutan JPU yang sebelumnya menuntut agar terdakwa dihukum 12 tahun penjara dan lima tahun penjara.

Atas jatuhnya vonis tersebut, orang tua almarhum, Siti Soimah tak memberi tanggapan.
"Maaf, tadi lagi liputan," jawabnya via Whatsapp diikuti emotion menangis.

Baca Juga: Santri Gontor Aniaya Santri Asal Palembang Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

Tapi dari pemantauan di Facebooknya, di hari hakim membacakan vonis, Siti Soimah mengunggah berita terkait vonis tersebut. Diikuti luapan perasaan hatinya dalam bentuk kalimat pendek, "entah apa yang berkecamuk dalam hati. Jangan bilang tak terasa untuk sampai di titik ini.07062023."

Menurut Siti Soimah, "Sangat terasa hingga detik in 07062003," tertulis singkat di judul unggahannya.

Sementara keesokan harinya, luapan hatinya masih terkait kehilangan atas putra sulungnya yang menuntut lmu di Pesantren Gontor Ponorogo.

Baca Juga: ICMI Sumsel Rekomendasikan Pesantren Al Zaytun Ditutup

Dia kembali menulis,"Anak-anak soleh Umi. tingal kenangan manis bersama Aak. Alfatihah Albar Mahdi bis Rusdi 09062023," yang diikuti unggahan foto kenangan tertanggal 9 Juni 2019.

Dimana dalam foto dan video itu, terlihat putranya sedang melaksanakan shalat di rumah. "Alhamdulillah si Aak jadi imam n si Kakak jadi makmun n si Adek jadi pemerhati saja."

Sementara itu, lima hari sebelumnya, Siti Soimah juga membagikan kenangan bersama almarhum.

"Susah diajak Selfi. Ini awal perjuangan kita Ak, mulai dari pendaftaran, tes hingga Aak Lulus, umi selalu ada disamping Aak. Bahkan umi dan wali2 lainnya menyewa rumah 1/2 bulan untuk memberi dukungan saat melewati perjuangan itu," tulisnya mengenang perjalanan almarhum awal-awal di Pesantren Gontor Ponorogo.

Baca Juga: Jemaah Asal Palembang Menghembuskan Nafas Terakhir di RS King Fahd, Sudah Dimakamkan dan Dibadalkan Hajinya

Halaman:

Tags

Terkini