Oleh karena itu, dengan menerapkan politely paranoid, kamu akan lebih waswas dan berhati-hati dalam bereaksi terhadap pesan, email, telepon, serta informasi yang terlihat mencurigakan.
Baca Juga: Apakah Semua Hacker Kriminal? Yuk, Ketahui 3 Jenis Hacker Ini!
2. Jangan sembarangan klik link
Informasi yang disebarkan secara luas dengan beragam platform biasanya disertakan dengan link.
Ragam akun profesional yang resmi pun menggunakan link untuk memberikan panduan atau CTA ke user.
Namun, Chubb mengingatkanmu untuk tetap skeptis dengan link di sebuah pesan atau bahkan lampiran dari email.
Secara alami, saat ini mungkin kamu akan lebih mudah percaya dengan alamat atau nama website yang terlihat meyakinkan.
Namun, hal tersebut juga harus kamu waspadai karena biasanya isi website-nya malah yang akan membahayakanmu.
Modus hacker bermacam-macam dan bahkan sampai ada yang membuat website dengan tampilan bagus juga meyakinkan.
Tetap terapkan kewaspadaan dan baca secara detail dan cek sumber informasi tersebut berasal.
3. Buatlah kata sandi yang kuat
Pasti kata sandi atau password adalah sesuatu yang mudah kamu ingat atau dekat dengan dirimu.
Alhasil, kamu pun merangkai password menggunakan informasi-informasi yang mudah ditemukan di internet.
Apalagi di media sosial yang biasanya mewajibkanmu mengisi biodata secara lengkap dan juga tempat berbagi banyak hal.
Jadi hacker dapat melakukan prediksi mudah untuk menembus password-mu.
Maka, buatlah password dari kata-kata yang tidak mudah tertebak, namun tetap masuk akal.
Tambahan angka atau simbol juga akan lebih baik untuk kata sandi.
4. Memiliki salinan backup codes
Saat ini, Google tidak hanya mengandalkan kode autentikasi dua faktor. Mereka memperkenalkan backup codes untuk kamu yang mau login akun di website maupun smartphone.