"Dari 20 suara, ada 12 suara yang menggunakan haknya. Seharusnya, ada 20 suara, terdiri dari suara Dewan Kesenian kabupaten/kota sebanyak 17, suara dari pengurus DKSS sebanyak 2, dan suara dari Disbudpar, sebanyak 1. Dari 12 suara yang ada, berarti hanya sembilan DK Kabupaten/kota yang emberikan suara, sementara dua lainnya dari DKSS dan Disbudpar," papar Surono.
Ketua DKKS periode sebelumnya M SYahril Erwin, menyatakan bahwa dengan terpilihnya Didit sebagai ketua, diharapkan kesenian di Sumsel akan lebih hidup dan tumbuh.
Baca Juga: Musda DKSS Tetap Berjalan Sesuai Jadwal
Dengan iklim berkesenian yang dibangun sedemkian rupa, maka seni dan budaya akan hidup dan berkembang lenih baik. Semoga, ketua terpilih menjadi sosok yang bisa memberikan harapan dan bisa merealisasikan visi dan misinya yang disampaikan saat pencalonan.
Tentunya, didukung oleh pengurus yang aktif dan punya jiwa sosial yang tinggi," ujarnya.
Pasca terpilihnya Iqbal Rudianto menjadi Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) pada Musda ke VI DKSS, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel mengharap ada program terbaru dan luar biasa dibuat pengurus baru.
Hal itu diungkap Sekretaris Disbudpar Sumsel Dr Hj Megawati, ST, MT, usai menutup Musda DKSS ke VI tersebut, di Hotel Swarna Dwipa, Selasa (12/9/2023).
Baca Juga: ASEM Laporkan Musda DKSS ke Gubernur Sumsel
Menurut Mega, DKSS periode ini bisa lebih maju, mengingat Didit sebelumnya aadalah Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) yang sudah teruji pengalamannya.
“PR yang utama sekali untuknya, dia harus menyusun kepengurusan yang baru ini dahulu,” ucap Mega.
Dan yang terpenting, dalam penyusunan kepengurusan, kalau bisa pengurus yang lama juga tetap diajak bergabung.
Jangan seperti umumnya dalam organisasi, begitu terpilih pengurus baru, pengurus yang lama dilupakan.
“Dan tentunya membuat program dengan visi misinya,” sambungnya.
Baca Juga: Beruntung Ada yang Mau Menjadi Ketua DKSS
Mega berharap DKSS ke depan bisa bersinergi dengan Disbudpar Sumsel dan juga pihak-pihak terkait lainnya.