Hari ini Rebo Akhir digelar di Bagus Kuning Plaju

photo author
DNU
- Rabu, 13 September 2023 | 07:48 WIB
rundown pelaksanaan rebo akhir hari ini di Kompleks Pertamanina Bagus Kuning, Plaju (dok)
rundown pelaksanaan rebo akhir hari ini di Kompleks Pertamanina Bagus Kuning, Plaju (dok)

KetikPos.com -- Di Palembang ada tradisi yang saat ini hampir punah. Dan tradsi itu tahun ini jatuh di Selasa (13D/9/2023), hari ini. Disebut Rebo Akhir.

Menurut Ketua Panitia Rebo Akhir, Mirza Indah Dewi, S.Pd, tradisi ini disebut Rebo Akhir atau Rebo akhir buan Syafar.

Menurutnya, ada hal yang dipercaya oleh sebagian Masyarakat Kota Palembang Pada bulan Syafar adalah hari pertama Rasulullah Muhammad Saw mengalami sakit sampai tiba ajal nya juga ada suatu Faidah

Telah Berkata Ahlil ‘Arifin Ajhlil Kasyaf Wat Tankin Ra. Bahwasanya Allah Subhanallah Wata’Ala menurunkan Balak “sebanyak 320.000 ( Tiga ratus dua puluh ribu ) balak pada hari Rabu Akhir tiap -tiap bulan Syafar ini juga dikatakan oleh Ahli Ma’rifat dan ahli Mukasyafah.

"Maka seyogya nya kita bermohon kepada Allah SWT, kiranya agar terhindar dari Bala dan musibah tersebut dengan melakukan amalan-amalan," jelas Mirza yang juga merupakan putri dari Hj Ana Kumari.

Ana Kumari adalah Ketua Yayasan Dayang Merindu, sebuah lembaga yang konsisten melestarikan dan merawat budaya dan tradisi di daerah.

Apa saja yang dilakukan dalam tradisi Rebo Akhir itu, menurut Mirza, ada beberapa aktivitas yang biasanya dilakukan.

Ada tiga amalan yang biasanya dilakukan pada saat Rebo Akhir/Rebo Kasan yaitu

Yang pertama. Mandi Syafar/Mandi Taubat

Aktivitas mandi ini dilakukan sebelum memulai Rebo Akhir/Rebo Kasa. Mandi Syafar adalah mandi yang bermakna membersihkan diri dari semua kesalahan tetapi juga disertai dengan berdoa. Dulu biasanya mandi syafar ini dilakukan di Sungai Musi.

Lalu yang kedua, Salat Sunat Muthlag Syafar yang dilakukan sebanyak empat rakaat dilakukan secara berjamaah dan berzikir bersama.

Dan yang terakhir, Bekela.

Berasal dari Elak. yaitu mengelak bala. Adapun yang dilakukan adalah makan bersama dan berbagi/sedekah makanan di pinggiran sungai Musi, danau atau didalam
hutan kecil bersama keluarga dan handai Tolan sebagai ajang silahturahmi dan bersyukur

Seperti hal nya daerah–daerah lain sering terjadi bencana dan musibah besar ,misal nya banjir gempa bumi,tanah retak dan lonsor ,selain karena keaadan
alamnya. Kota Palembang jarang terjadi musibah atau bencana besar seperti itu, selayaknya kita selalu berdoa dan bersyukur atas semua berkah yang diterima.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X