Rebo Akhir Tahun ini Paling Meriah di Palembang

photo author
DNU
- Kamis, 14 September 2023 | 11:37 WIB
Hj Ana Kumari menggagas rebo akhir . Sebelumnya selama 20 tahun selalu menggelar rebo akhir. (dok)
Hj Ana Kumari menggagas rebo akhir . Sebelumnya selama 20 tahun selalu menggelar rebo akhir. (dok)

KetikPos.com -- Hampir 20 Tahun Gelar Rebo Akhir, tahun ini tergolong meriah.

Putri Anna Kumari, Ketua Pelaksana Acara ini Mirza Indah Dewi,SPd mengemukakan sengaja menggelar rebo akhir dalam  rangka melestarikan tradisi yang merupakan adat Palembang, budaya lama yang harus terus dilestarikan.

“Dan tradisi ini adanya di Rebo Akhir di bulan Syafar. Mengapa di Rebo Akhir karena di Rebo Akhir itu orang Palembang lama yang paham tentang Tradisi Budaya ini mereka melakukan amalan-amalan yaitu pertama, Mandi Shafar , untuk mensucikan diri. Kedua, Shalat Sunat Muthlak empat Rakaat dan Berdoa Tolak Bala. Ketiga, Bekela yaitu Bersedekah Makanan dan Saling Berbagi sebagai Wujud Kebersamaan dan Kekeluargaan jagi tiga amalan yang harus kita lakukan,” katanya.

Acara ini diapresiasi oleh Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumsel.

“Rumah Budaya Nusantara Putri Dayang Merindu dan Sanggar Tari Anna Kumari sendiri melaksanakan kegiatan ini 20 tahun terakhir. Hampir setiap tahun diadakan tapi sekarang ini, Alhamdulilah kamia dibantu bersama-sama Kesultanan Palembang Darussalam dan Pencinta Budaya. Jadi kita urunan melaksanakan kegiatan ini dengan tenaga, pikiran dan dana. Alhamdulilah kita Tradisi Rebo Akhir tahun ini luar biasa,” katanya.

Tahun ini diselenggarakan di Tepian sungai Musi Komplek Bagus Kuning yang Asri. Selain pelestarian Budaya kita juga menjaga kelestarian alam Sungai Musi dan diharapkan generasi muda bisa ikut melestarikan tradisi ini.

Baca Juga: Sedekah Serabi, Tradisi Empat Lawang Lunasi Nazar dan Pengobatan

Dia berharap tradisi Rebo Akhir yang sudah hampir punah dan tidak semua orang Palembang masih melaksanakannya, dengan digelar Rebo Akhir ini pihaknya ingin mengenalkan tradisi Rebo Akhir sehingga tradisi ini tetap dilaksanakan tiap tahun serta bisa didukung oleh pemerintah dan pihak lainnya.

Hj Anna Kumari sendiri berharap tradisi ini terus dilestarikan dan jangan punah ditelan zaman.

“Saya sangat bahagia dengan pelaksanaan Rebu Akhir kali ini karena Sanggar Tari Anna Kumari Palembang dan Rumah Budaya Putri Dayang Merindu di suport bersama- sama Kesultanan Palembang Darussalam, Zuriat Bangsawan Palembang Darussalam (ZBPD), Palembang Darussalam Sepakat (Pedas), Kerukunan Keluarga Palembang (KKP), Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Pertamina Patra Niaga dan para pencinta budaya,” katanya.

Baca Juga: Balai Pertemuan jadi Gedung Kesenian, Dinas Kebudayaan Surati BPKAD Minta Persetujuan Tertulis Wako

Ustad Kh Kiagus Amin Wahid menilai tradisi ini memperkuat dan meyakini keimanan , ketaatan kepada Allah SWT dan ketaatan kepada Rasullah SAW dan para pengikut-pengikutnya.
“Shalat mutlak yang disana kita memohon kepada Alah SWT , jadi bermunajat kita berlindung da nada doanya dijauhkan balak , dijauhkan dari berbagai penyakit, apa saja,” katanya.

Kota Palembang dengan sejarah gemilangnya yang panjang pada masa lampaunya yaitu pada masa kebesaran Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam yang merupakan warisan budaya yang mempunyai arti tinggi.

Salah satu kebesaran kedua masa tersebut berupa adat istiadat. Sayang karena perkembangan zaman, banyak tradisi dan adat istiadat tersebut yang sudah hampir menghilang bahkan nyaris punah karena tidak pernah dilaksanakan dan dilestarikan lagi oleh masyarakat setempat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X