Tradisi tersebut diantaranya Rebu Kasan atau tradisi yang berisi rangkaian shalat sunat safar, bekela, mandi safar yang hanya dilaksanakan pada hari rabu terakhir pada bulan safar.
Dimana tujuannya untuk menolak bala atau malapetaka dengan cara melakukan shalat sunat di masjid, masjid, mushola, langgar atau surau sekaligus berdoa memohon perlindungan dari Allah SWT.
Bagi orang Palembang yang menyakini bulan safar merupakan bulan naas, bulan penuh cobaan dari Allah SWT tidak akan melakukan upacara perkawinan, khitanan, syukuran, pindah rumah dan lain-lain.
Salah satu warga Palembang yang merupakan pelestari budaya Palembang Darussalam , Hj Anna Kumari terus melaksanakan tradisi Rebu Akhir, Bulan Syafar.
Seperti yang dilakukan Hj Anna Kumari dan sanggar tari Anna Kumari, Palembang, Rumah Budaya Putri Dayang Merindu, bersama Kesultanan Palembang Darussalam, Zuriat Bangsawan Palembang Darussalam (ZBPD), Palembang Darussalam Sepakat (Pedas), Kerukunan Keluarga Palembang (KKP), Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Jemaah Musholah Sukalilah menggelar tradisi Rebu Akhir, Bulan Syafar di Komplek Pertamina Bagus Kuning, Rabu (13/9/2023).
Baca Juga: Hari ini Rebo Akhir digelar di Bagus Kuning Plaju
Hadir diantaranya Maestro tari nasional Hj Anna Kumari, Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, perwakilan Disbudpar Provinsi Sumsel, Dian Suri , Kadispora Kota Palembang, Ir Ar H Kemas Isnaini Madani MT, MSI IAI, Kadisbud Kota Palembang diwakili Kabid Cagar Budaya Disbud Kota Palembang Sri Suryani dan Kasi Kesenian Disbud Kota Palembang Dra Isnayanti Syafrida.
Lalu Kadispar Kota Palembang di wakili Kabid Ekraf Maulidia Wahyuni S.Pd ,M.Si dan Kasubag Umum Sumiyati S.IP..M.Si , Rahmad Kariono Perwakilan Region Pertamina, Staf Khusus Pariwisata Kota Palembang, Herlan Asfiudin, Ustad Kiagus Amin Wahid Ustad Ibrar Barabsyah.
Juga Sekretaris Palembang Darussalam Sepakat (Pedas) Kms Ahmad Idham Murni , tokoh pemuda Palembang RM Riyan Djauhari, budayawan kota Palembang Fir Azwar, Alumni Sanggar Anna Kumari, Kerabat Kesultanan Palembang Darussalam, Sahabat Cagar Budaya , Yudi Suhairi SSn.MDs,Tim penilai Kab/Kota Kreatif Indonesia Kemenparekraf, Komunitas Seniman Tari dan Budayawan Palembang Ali Goik, Heri Mastari, Genta, Mang Liem dan sejarawan kota Palembang Kemas Ari Panji.
Acara dimulai dengan shalat sunat Muthlak di Masjid Darul Muttaqien, Komplek Pertamina Bagus Kuning dipimpin Ustad KH Kiagus Amin Wahid dilanjutkan acara bekela (bersedekah dan berbagi makanan serta makan siang bersama) sambil pementasan dul muluk Harapan Jaya
Tradisi Kesultanan
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,SH, MKn mengatakan, Tradisi Rabu Akhir ini merupakan tradisi dari Kesultanan Palembang Darussalam yang ada sejak dahulu.
“Dan tradisi ini bukan hanya dilaksanakan di Palembang tapi di nusantara juga melaksanakannya sehingga kearifan budaya ini harus kita jaga dan kita laksanakan secara bersama-sama dan kita berterima kasih kepada Ibu Anna Kumari yang selalu mengingatkan dan juga selalu menginisiasi kegiatan ini," paparnya.
"Mudahan-mudahan, Ibu Anna Kumari selalu diberikan kesehatan.” katanya.
Dan kedepan menurutnya tradisi Rebo Akhir ini bisa dilaksanakan lagi lebih besar dan lebih meriah.