Sebelum acara utama dimulai, mereka membawakan lagu-lagu budaya NTT serta memainkan alat musik tradisional Pulau Rote, Sasando.
Baca Juga: Jelang Pemilu, PJ Gubernur Minta ASN Netral
Keduanya merupakan mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan sedang menempuh kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya selama 1 semester, sambil tetap terdaftar sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Kupang di NTT.
Baca Juga: Lindungi Pekerja Migran, Ini Yang Dilakukan Kemenaker
Ketika diwawancarai, mereka menjelaskan bahwa Sasando adalah alat musik petik asli dari Pulau Rote, yang merupakan pulau paling selatan di Indonesia. Kali ini, mereka mempersembahkan 3 lagu.
Lagu pertama berjudul "Bolelebo" dengan pesan untuk tetap mencintai tanah air. Lagu kedua, "Mana Lolo Banda," mengisahkan pengalaman seorang pengembala sapi yang membawa pulang ternaknya.
"Dan lagu terakhir, 'Bae Sonde Bae Flobamora Lebe Bae'. Ungkapan ini mengandung arti bahwa, dalam segala hal, Flobamora (NTT) tetap menjadi yang terbaik," terang mereka. (*)
Artikel Terkait
Even Perdana di Gedung Kesenian Palembang, Munggah Budaya, Dananya Patungan
Jelang Suksesi Dewan Kesenian Sumsel (DKSS), Waspadai Intervensi Pihak Tertentu
Komunitas Metal Gelar Pagelaran Musik "Sriwijaya Bersatu" di Gedung Kesenian Palembang
Ratu Dewa: Siap Back Up Sepenuhnya Pembenahan Gedung Kesenian Palembang
Ultah Dewan Kesenian Palembang ke-24 Sederhana Namun Meriah
Terpilih Ketua DKSS, Ini Kata Ms Iqbal Rudianto tentang Kesenian di Sumsel, Tak Ada Basa-Basi
Pj Walikota Dilantik, Ketua DKP Berharap Kesenian Lebih Diperhatikan