KetikPos.com -- Pakaian pengantin di Nusantara beragam. Di Sumsel, terdapat pakaian khas pengantin yang menonjolkan keagungan.
Secara garis besar, Palembang (Sumsel) memiliki dua jenis busana adat pengantin, yaitu pakaian adat Aesan Gede dan Aesan Paksangko.
Keduanya memiliki kesamaan, tetapi memiliki ciri khas yang berbeda.
Namun tetap sama-sama menggambarkan kebesaran kerajaan Palembang.
Hal ini dikarenakan busana ini merupakan busana yang digunakna oleh kalangan kerajaan dan bangsawan di Palembang pada masa lalu.
Aesan Paksangko adalah baju adat yang berasal dari Sumatera Selatan. Pakaian adat ini penuh dengan simbol keagungan, elemen ini merupakan hal yang disengaja ditonjolkan dengan tampilan busana ini.
Namun pada masa sekarang, busana ini banyak digunakan sebagai pakaian adat di upacara pernikahan. Walaupun, ada beberapa perbedaan yang terlihat pada gaya busana adat Palembang.
Sehingga pada masa sekarang, justru kerap ditemukan hal yang melenceng dari tata cara aturan berpakaian pakaian adat ini pada masa lalu.
Penambahan dan pengurangan yang berlebihan dipandang dapat merusak tatanan tradisi berbusana pada pengantin Palembang pada masa depan.
Baju adat Aesang Paksangko ini tampak anggun di saat pertama kali dilihat. Baju adat ini terdiri atas baju kurung yang bermotif detil bunga bintang keemasan yang disempurnakan dengan tengkupan terate dada.
Bagian bawah dari baju adat ini dipadukan dengan balutan songket berkilau sehingga kesan mewah juga cukup tampak dari busana ini.
Model mahkota paksangko diperkaya ragam aksesori keemasan yang menghiasi kepala merupakan salah satu jejak pengaruh kuat akulturasi budaya Tionghoa sejak berabad silam di tanah Palembang.
Selain menggunakan mahkota paksangko, pengantin perempuan juga dihiasi kembang goyang di bagian kepala, kembang kenango, kelapo standan, dan lain-lain.
Sedangkan pengantin pria mengenakan busana senada dengan seluar pengantin (celana pengantin), selempang songket, serta songkok (kopiah) berwarna emas.