KetikPos.com -- Kota yang dikenal dengan kekayaan kuliner, Palembang, menghadirkan ragam cita rasa lezat yang memanjakan lidah.
Di tengah hidangan ikonik seperti pempek, kemplang, tekwan, dan lenggang, terdapat suatu keistimewaan kuliner yang muncul dalam peristiwa-peristiwa tertentu, seperti Lebaran atau sebagai ungkapan penghormatan dalam acara keluarga.
Kenikmatan ini dikenal sebagai "kue maksubah."
Pentingnya Kue Maksubah
Kue maksubah memiliki tempat yang istimewa dalam panorama kuliner Palembang. Disajikan pada acara-acara spesial, kue ini menjadi simbol kehormatan dan penghargaan terhadap para tamu.
Baca Juga: Coba Membuat Kue Lapis Maksuba, Ganjar Pranowo Komitmen Memajukan UMKM
Dengan bahan-bahan sederhana seperti telur bebek, susu, gula, dan mentega, kekompleksitasannya menambah pesona tersendiri.
Saat kue maksubah dihidangkan, itu menandakan bahwa tuan rumah menganggap para tamu sebagai sosok istimewa.
Tradisi yang Menyatu dengan Keterampilan Modern
Menurut Sultan Mahmud Badaruddin IV, RM Fawwas Diraja, maksubah adalah hidangan istimewa yang sering digunakan untuk menghormati tamu pada acara-acara khusus.
Tukang roti modern seperti Wiriantini dan Halimah Yunus telah mewarisi tradisi ini, menciptakan hidangan istimewa ini dengan sentuhan kreatif mereka. Saat Lebaran menjelang, dapur-dapur mereka dipenuhi pesanan untuk sajian istimewa ini.
Keterampilan dan Bahan Berkualitas
Membuat kue maksubah membutuhkan perpaduan yang hati-hati dari 28 butir telur bebek, susu kental manis, mentega, dan gula.
Meskipun bahan-bahannya sederhana, proses pembuatannya rumit.
Oven tradisional yang terbuat dari tanah liat, dengan pengapian manual dari atas dan bawah, digunakan untuk memanggang.
Proses teliti ini menghasilkan kue berlapis-lapis yang menjadi simbol kehormatan dan keistimewaan.
Harga Keterampilan dan Keeleganan
Ketelatenan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat maksubah berkontribusi pada harganya yang relatif tinggi.