Tanjak Palembang: Mahkota yang Abadi dalam Busana Adat dan Sejarah Kesultanan

photo author
DNU
- Sabtu, 3 Februari 2024 | 11:53 WIB
tanjak  (instagram @tanjaklestari)
tanjak (instagram @tanjaklestari)

Elegan dalam Ketinggian dan Motif

Tanjak Palembang yang masih sering dipakai pada acara-adara adat memiliki ciri khas tertentu yang menjadikannya unik dan menggambarkan keanggunan budaya Palembang.

Beberapa ciri khas Tanjak Palembang yang sering digunakan masyarakat saat ini melibatkan:

  • Dikening 3 Susun Lipatan:

    Dengan penataan lipatan yang rumit dan terstruktur, Tanjak Palembang memberikan kesan mewah dan elegan.

  • Dilipatan Segitiga dengan Lipatan Kedepan Sebelah Kiri:

    Teknik lipatan segitiga dengan sedikit lipatan ke depan sebelah kiri menambah sentuhan estetika pada Tanjak.

  • Tinggi Kain Tanjak Tidak Lebih dari Setepa (5 Jari):

    Ukuran yang terjaga dengan ketat, menggambarkan keahlian dan konsistensi dalam tradisi pembuatan Tanjak.

  • Kain Bermotif Kerak Mutung, Gribik, dan Jufri:

    Motif tradisional seperti kerak mutung, batik gribik, dan jufri tetap menjadi favorit dalam menghiasi Tanjak Palembang, mengikuti jejak keindahan masa lalu.

Tanjak sebagai Warisan Budaya yang Terus Hidup

Pada akhirnya, Tanjak Palembang bukan hanya sekadar pakaian adat, tetapi juga sebuah warisan budaya yang terus hidup dan bernafas dalam masyarakat Palembang.

Dengan mempertahankan ciri khas dan keindahannya, Tanjak tidak hanya menjadi penanda identitas budaya, tetapi juga simbol kehormatan dan kebesaran yang dipersembahkan kepada generasi-generasi mendatang.

Melalui setiap lipatan dan motifnya, Tanjak tetap menjadi saksi bisu akan kemegahan dan keindahan sejarah kesultanan Palembang Darussalam yang terukir dalam benak masyarakat Palembang hingga hari ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X