Pulau Kemaro: Kisah Cinta Abadi di Tengah Sungai Musi

photo author
DNU
- Selasa, 20 Februari 2024 | 06:47 WIB
Pulau kemaro  (Instagran @pariwisatapalembang)
Pulau kemaro (Instagran @pariwisatapalembang)

KetikPos.com -- Pulau Kemaro, terletak di tengah Sungai Musi, menjadi simbol cinta abadi antara Tan Bun An dan Siti Fatimah.

Meskipun air Sungai Musi sedang pasang, pulau ini tak pernah terendam, menjadikannya tempat yang unik dan istimewa.

Di atas pulau seluas kurang lebih 24 hektare ini berdiri kompleks kelenteng Hok Tjing Bio, yang menjadi saksi bisu dari kisah cinta legendaris tersebut.

Baca Juga: Menelusuri Keindahan Pulau Kemaro: Destinasi Wisata Romantis di Palembang

Di depan kompleks kelenteng terdapat makam Tan Bun An dan Siti Fatimah yang berdampingan, memperkuat kesan romantis dan dramatis dari kisah mereka.

Kisah cinta antara Tan Bun An, putra raja China, dan Siti Fatimah, putri Palembang, berakhir tragis di tengah Sungai Musi.

Sembilan guci berisi emas yang menjadi syarat pernikahan mereka tanpa sengaja terbuang ke sungai.

Baca Juga: Ingin Ke Pulau Kemaro, Ini Beberapa Angkutan Yang Bisa Dicoba

Dalam upaya untuk mengambil kembali guci itu, mereka berdua tenggelam.

Tempat di mana mereka tenggelam dan guci itu terbuang kemudian menjadi tempat tumbuhnya Pulau Kemaro, sebuah simbol keabadian cinta di tengah sungai.

Kisah cinta Tan Bun An dan Siti Fatimah telah menjadi legenda yang dikenal baik oleh suku asli Palembang maupun keturunan Tionghoa.

Setiap tahun, masyarakat Palembang merayakan Cap Go Meh di Pulau Kemaro untuk mengenang kisah cinta abadi ini.

Acara ini selalu memikat ribuan orang dari berbagai penjuru, termasuk pengunjung dari luar negeri. Mulai dari pertunjukan barongsai hingga opera China, perayaan ini memadukan berbagai elemen budaya yang memikat hati.

Baca Juga: Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro: Tradisi Meriah dan Penuh Makna

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X