KetikPos.com-- Masjid Agung Surakarta, berdiri megah di utara Pasar Klewer, memukau dengan pesona arsitektur Jawa klasiknya yang memesona.
Sebagai salah satu situs bersejarah Indonesia, masjid ini menjadi ikon budaya tak tergantikan dalam kompleks Keraton Kasunanan Surakarta, menyajikan harmoni indah antara tradisi Jawa dan Islam.
Bangunan masjid ini, yang menampilkan gaya tajug yang elegan dengan tiga atap dan mahkota mustaka, mencerminkan keanggunan warisan budaya Jawa.
Baca Juga: Jam Matahari di Masjid Agung Surakarta: Warisan Bersejarah yang Terus Bersinar
Namun, gerbang utama yang dihiasi dengan sentuhan Arab Persia memberikan kesan mewah yang memukau, menambah keindahan dan kemegahan kompleks masjid.
Gapura utama yang kokoh, berdiri di sebelah timur bangunan utama, mempersembahkan satu pintu utama yang megah, dikelilingi oleh dua pintu kecil di sisi kiri dan kanannya.
Teras memanjang dari selatan ke utara, dengan bagian depannya yang menjorok, atau yang dikenal dengan sebutan tratag rambat, menawarkan kedamaian dan kedalaman spiritual bagi para pengunjung.
Baca Juga: Masjid Agung Palembang: Simbol Kebesaran Budaya dan Perjuangan Melawan Penjajah
Struktur bangunan utama yang didukung oleh empat tiang utama dan 12 saka rawa mengingatkan kita pada keanggunan rumah joglo.
Ruang utama masjid ini, dilengkapi dengan mihrab dan mimbar, menjadi tempat suci untuk menyampaikan khutbah keagamaan, menambah kekhidmatan dalam setiap ibadah.
Namun, keindahan Masjid Agung Surakarta tidak terbatas pada bangunan utama saja.
Baca Juga: Jam Matahari: Artefak Bersejarah di Halaman Masjid Agung Palembang
Halaman masjid juga menyimpan sejumlah keunikan, dari pagongan yang menjadi tempat diletakkan dan dimainkannya gamelan keraton pada perayaan Sekaten, hingga menara adzan yang terinspirasi dari arsitektur Qutub Minar di Delhi, India.
Dengan istiwak sebagai bagian dari jam matahari untuk menentukan waktu shalat, dan gedang selirang yang digunakan untuk para abdi dalem yang mengurus masjid, setiap elemen kompleks Masjid Agung Surakarta menandakan keberagaman dan kekayaan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.