Bahasa Daerah yang Terancam Punah di Kalangan Perantau: Warisan Budaya yang Kian Memudar

photo author
- Rabu, 11 September 2024 | 07:57 WIB
Ilustrasi. Bahasa Daerah
Ilustrasi. Bahasa Daerah

 

KetikPos.com - Bahasa merupakan salah satu identitas budaya yang paling penting. Setiap bahasa daerah menyimpan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai lokal yang kaya, yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Namun, di era globalisasi dan urbanisasi yang semakin pesat, bahasa daerah di kalangan perantau kini menghadapi ancaman serius. Banyak perantau yang jarang menggunakan bahasa ibu mereka, sehingga generasi berikutnya berisiko kehilangan salah satu warisan paling berharga ini.

Perantauan dan Tekanan untuk Menyesuaikan Diri

Ketika seseorang merantau, baik untuk pendidikan, pekerjaan, maupun alasan lainnya, mereka sering kali dihadapkan pada lingkungan baru dengan bahasa mayoritas yang berbeda. Lingkungan ini sering kali menuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan bahasa dan budaya setempat.

Dalam upaya untuk berintegrasi dan diterima oleh komunitas baru, bahasa ibu perlahan-lahan ditinggalkan.

Generasi muda, terutama yang tumbuh di kota-kota besar atau di luar negeri, sering merasa tertekan untuk berkomunikasi dalam bahasa yang digunakan mayoritas masyarakat. Di sekolah, tempat kerja, dan kehidupan sosial mereka, penggunaan bahasa daerah menjadi semakin langka.

Akibatnya, bahasa ibu yang seharusnya diwariskan secara alami kepada anak-anak menjadi terpinggirkan.

Peran Keluarga dalam Mempertahankan Bahasa Ibu

Salah satu penyebab utama ancaman punahnya bahasa daerah di kalangan perantau adalah minimnya penggunaan bahasa ibu di rumah. Orang tua yang merantau sering kali merasa lebih praktis menggunakan bahasa nasional atau bahasa asing yang umum digunakan di lingkungan mereka.

Mereka mungkin beranggapan bahwa mengajarkan bahasa daerah tidak lagi relevan di dunia yang serba global ini, di mana bahasa internasional seperti Inggris atau bahasa nasional seperti Indonesia dianggap lebih penting untuk masa depan anak.

Namun, pemikiran ini sebenarnya menyisakan celah besar dalam upaya pelestarian budaya. Bahasa adalah kunci untuk memahami jati diri dan asal-usul seseorang.

Dengan mengabaikan bahasa ibu, generasi muda kehilangan kesempatan untuk terhubung dengan akar budaya mereka, termasuk memahami kearifan lokal, cerita rakyat, serta tradisi leluhur yang tertanam dalam bahasa tersebut.

Dampak Sosial dan Kultural dari Kehilangan Bahasa Ibu

Kehilangan bahasa ibu lebih dari sekadar kehilangan alat komunikasi. Bahasa membawa serta cara berpikir, pandangan hidup, dan nilai-nilai masyarakat setempat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X