Ketika bahasa daerah punah, maka hilang pula sudut pandang unik yang ditawarkan oleh bahasa tersebut dalam melihat dunia.
Misalnya, banyak bahasa daerah memiliki kosakata khusus yang tidak ada padanan langsungnya dalam bahasa nasional atau bahasa asing.
Kosakata ini sering kali terkait dengan alam, adat, atau hubungan sosial yang khas di daerah asal bahasa tersebut. Ketika bahasa itu hilang, kata-kata tersebut beserta makna budayanya juga ikut terkubur.
Ini merupakan kehilangan besar bagi kekayaan intelektual dan kultural dunia.
Harapan dan Upaya Pelestarian
Meski tantangan yang dihadapi bahasa daerah di kalangan perantau sangat besar, harapan untuk melestarikannya tetap ada.
Salah satu langkah yang paling efektif adalah meningkatkan kesadaran di kalangan perantau sendiri tentang pentingnya melestarikan bahasa ibu.
Ini dapat dimulai dari keluarga, dengan mendorong penggunaan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari.(***)