Palembang Perkenalkan Tiga Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya: Langkah Menuju Kota Warisan Dunia

photo author
DNU
- Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:40 WIB
launching lawang borotan oleh Pj Walikota Palembang, Ucok AbdulRauf Darmenta (dok)
launching lawang borotan oleh Pj Walikota Palembang, Ucok AbdulRauf Darmenta (dok)

KetikPos.com -- Kota Palembang semakin menegaskan diri sebagai pusat budaya dan sejarah dengan diluncurkannya tiga destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya baru, yaitu Gedung Walikota Palembang (Gedung Watertoren), Lawang Borotan, dan Gedung Kesenian Palembang.

Ketiga ikon baru ini secara resmi dibuka oleh Pj Wali Kota Palembang, Dr. A. Damenta, Mag.rer.publ., CGCAE, pada Jumat (25/10) di depan Lawang Borotan yang bersebelahan dengan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Acara peluncuran ini menjadi langkah awal bagi Kota Palembang untuk mengembangkan wisata berbasis sejarah, memperkenalkan kembali kekayaan budaya lokal, serta mengokohkan identitas sebagai salah satu kota tua bersejarah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Palembang, Dr. A. Damenta, menyampaikan bahwa pengembangan ketiga destinasi ini merupakan upaya Pemkot Palembang dalam memperkuat edukasi sejarah di tengah masyarakat sekaligus menarik wisatawan.

"Dengan mengucap Bismillah, kami resmikan Lawang Borotan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya. Harapan kami, Palembang menjadi kota yang dapat dikenal dunia, yang mampu membangun kembali cerita masa lalu untuk generasi mendatang," ujar Damenta.

Ia menambahkan bahwa ketiga destinasi ini akan terkoneksi dan menjadi jalur wisata yang terstruktur, mempermudah pengunjung untuk menikmati nilai sejarah yang melekat di setiap bangunan.

Kekayaan Budaya yang Dihadirkan di Tiga Destinasi

Ketiga lokasi wisata ini mewakili tiga masa penting dalam sejarah Kota Palembang:

1. Gedung Walikota Palembang atau Gedung Watertoren, yang mencerminkan era Kolonial Belanda dan menjadi ikon arsitektur kolonial di Palembang.


2. Lawang Borotan, pintu belakang Keraton Kuto Besak yang bersejarah, merupakan simbol Kesultanan Palembang Darussalam, menjadi saksi saat Sultan Mahmud Badaruddin II diasingkan ke Ternate.


3. Gedung Kesenian Palembang, dibangun pada era kemerdekaan, berperan sebagai pusat kegiatan seni dan budaya lokal hingga saat ini.

Hadir diantaranya Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn, Pj Wali Kota Palembang Dr. A. Damenta, Mag.rer.publ, CGCAE , sejumlah kepala dinas, seniman, budayawan, sejarawan  kota Palembang, perwakilan Bank Sumselbabel dan Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Ricky P Gozali, Carateker Dewan Kesenian Palembang (DKP) Raden Genta Laksana, dan Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) Ms Iqbal Rudianto, pembakti Kesultanan Palembang Darussalam, Teuku Azwan dari Kesultanan Perlak (Malaysia).

"Kami berterima kasih kepada Pak Damenta dan seluruh stakeholder yang telah berupaya mewujudkan kawasan ini sebagai destinasi wisata kota tua. Dengan adanya kawasan ini, Insya Allah, akan mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya UMKM, serta menjaga dan mengedukasi masyarakat tentang sejarah kota Palembang," ungkapnya.

Acara Teatrikal dan Syair Perang Menteng Meriahkan Peresmian

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X