Tari Sembah Palembang – sebagai bentuk penghormatan dan persembahan adat.
Putra beliau, Turisman, turut hadir dalam acara ini dan mempersembahkan koreografi khusus sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi sang ibu dalam melestarikan seni tari Palembang.
Baca Juga: Peringatan Hari Tari Sedunia 2025 di Lawang Borotan, Tarian Cek Ya Lena Ditarikan Massal
Sejumlah tokoh turut menyaksikan momen bersejarah ini, antara lain Asisten II Pemkot Palembang Rudi Indawan, Asisten III Pemprov Sumsel Iskandar, SMB IV M. Fauwass Diraja, seniman senior Febri Alintani, Ketua DKSS Iqbal Rudianto, dan Ketua DKP M. Nasir.
Acara ditutup dengan pertunjukan spektakuler tarian massal oleh sekitar 250 penari. Gerak mereka menyatu dalam satu irama, menghadirkan emosi kolektif tentang cinta, kehilangan, dan harapan dalam tubuh yang menari.
Baca Juga: Semangat Menari Tak Pernah Padam: 26 Penggiat Tari Sumsel Diganjar Apresiasi di Hari Tari Sedunia
Hari itu, Lawang Borotan bukan sekadar tempat. Ia menjadi ruang hidup, tempat sejarah dan budaya kembali bersua, dan Palembang kembali menari dalam keagungan warisannya.