Festival Dulmuluk 2025: Merawat Akar Budaya, Menyemai Cinta Tradisi
Oleh: Mohammad Arfani*
Di tengah gempuran budaya modern yang terus mengalir deras, Sumatera Selatan kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian seni tradisi.
Melalui gelaran Festival Dulmuluk 2025, yang diadakan pada 29–30 Juli 2025 di Graha Budaya Jakabaring Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan mempersembahkan ruang ekspresi dan regenerasi bagi seni teater tradisional yang telah menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia—Dulmuluk.
Tema dan Tujuan: Menghidupkan Kembali, Menguatkan Identitas
Dengan mengusung tema “Menghidupkan Kembali Seni, Menguatkan Identitas Budaya”, festival ini tidak sekadar menampilkan pertunjukan seni, tetapi menjadi wahana pembelajaran dan dialog lintas generasi.
Selama dua hari, panggung Dulmuluk menjadi hidup oleh semangat muda dari para pelajar dan mahasiswa yang mengangkat kembali kisah-kisah rakyat, hikayat Melayu, dan nilai-nilai moral yang dibalut dalam dialek khas Palembang yang penuh pesona.
Kegiatan ini bertujuan untuk:
Mengenalkan Dulmuluk sebagai warisan budaya kepada generasi muda.
Membuka ruang apresiasi dan diskusi tentang pentingnya menjaga akar budaya lokal dalam kehidupan masa kini.
Menjadikan festival sebagai strategi kebudayaan yang mengakar dan berkelanjutan di era globalisasi.
Apresiasi Pemerintah: Komitmen yang Nyata
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Pandji Tjahjanto, menyampaikan: