Setelah melewati proses penilaian yang ketat, berdasarkan aspek artistik, penafsiran cerita, dan teknik pementasan, dewan juri menetapkan tiga terbaik:
Juara I: SMAN Sumsel
Juara II: Rumah Kreatif Minishow Palembang
Juara III: SMA LTI IGM Palembang
Para pemenang ini diharapkan menjadi duta muda pelestari budaya yang dapat menginspirasi lingkungan sekitarnya.
Para pemenang ini didapat dari hasil penilaian para juri yang terdiri dari Hasan, Mohammad Arfani, dan Pelestari Dulmuluk Jonhar Saad.
Dulmuluk di Arus Zaman
Festival Dulmuluk 2025 menjadi bukti bahwa di tengah derasnya arus digital dan budaya populer, akar budaya lokal masih bisa tumbuh dan berbunga.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari strategi kebudayaan daerah yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pelestarian, bukan sekadar penonton sejarah.
Melalui pendekatan yang adaptif, kolaboratif, dan partisipatif, teater Dulmuluk dihidupkan kembali bukan hanya sebagai artefak, tetapi sebagai kebanggaan budaya yang relevan di masa kini dan mendatang.
Dari Panggung ke Hati
Festival Dulmuluk bukan sekadar perayaan seni tradisi, tetapi sebuah pernyataan kebudayaan: bahwa Sumatera Selatan tak akan kehilangan akarnya. Kegiatan ini diharapkan digelar secara berkelanjutan, menjangkau lebih banyak sekolah dan komunitas, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghidupkan kembali seni tradisionalnya.
Lebih penting lagi, semoga dari panggung-panggung ini tumbuh cinta yang tulus dari generasi muda terhadap Dulmuluk—sebagai warisan, sebagai identitas, dan sebagai jembatan menuju masa depan yang berakar kuat pada budaya sendiri.
Palembang, 30 Juli 2025
*) Penulis adalah penulis buku “Panggung Bangsawan Palembang” dan salah satu juri dalam Festival Dulmuluk Tingkat Pelajar dan Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
