Aesan Paksongko Menyapa Malioboro: Palembang Curi Perhatian di JKPI XI Yogyakarta

photo author
DNU
- Kamis, 7 Agustus 2025 | 08:20 WIB
Walikota Palembang dan istri tampil di podium saat street performance di JKPI XI di Yogyakarta  (Dok)
Walikota Palembang dan istri tampil di podium saat street performance di JKPI XI di Yogyakarta (Dok)

 

KetikPos.com– Malam di kawasan Malioboro, Rabu (6/8/2025), terasa berbeda dari biasanya. Langit Yogyakarta disambut gemerlap budaya dari seluruh penjuru nusantara dalam ajang Street Performance Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) XI. Namun, satu penampilan yang paling menyita perhatian datang dari barisan kontingen Kota Palembang, yang tampil memikat dengan pesona khas Sumatera Selatan.

Diiringi alunan musik tradisional yang menghentak lembut dan tarian-tarian khas Palembang yang anggun, kontingen ini hadir bak rombongan bangsawan masa lampau—membawa semangat sejarah dan kearifan lokal yang masih hidup hingga kini. Semua mata tertuju pada deretan peserta yang mengenakan busana adat Aesan Paksongko, simbol kejayaan dan kemegahan Kesultanan Palembang Darussalam.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Dikritisi di Rakernas JKPI: Ketua DKP Palembang Ingatkan Nasionalisme Kebahasaan

Kemegahan dalam Setiap Helai Kain

Busana Aesan Paksongko yang dikenakan para peserta bukan sekadar kostum. Ia adalah narasi budaya yang ditenun dengan cermat oleh tangan-tangan UMKM lokal Palembang. Setiap helai benang songket menyimpan cerita tentang asal-usul, filosofi, dan warisan leluhur yang masih terjaga rapi. Warna keemasan yang menyala dalam sorotan lampu kota semakin menegaskan kemegahan yang tidak luntur oleh zaman.

Selain itu, tampil juga sosok yang menggambarkan  Sultan Palembang yang diperankan budayawan, Vebri Al Lintani.

Tak hanya para penampil, Wali Kota Palembang Ratu Dewa dan sang istri, Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani Ratu Dewa, pun tampil serasi dan penuh pesona dengan balutan busana adat yang sama.

Baca Juga: Di Yogyakarta, Wali Kota Palembang Tegaskan Komitmen Jaga Warisan Pusaka: “Lestari Budayaku, Jendela Peradaban Dunia”

Keduanya berdiri di panggung kehormatan di titik nol kilometer Malioboro, menyambut kontingen Palembang dengan senyum penuh bangga di hadapan ribuan penonton yang memadati jalan legendaris itu.

Sosok Sultan Palembang diperankan budayawan Vebri Al Lintani menyemarakkan street performance JKPI XI Yogyakarta
Sosok Sultan Palembang diperankan budayawan Vebri Al Lintani menyemarakkan street performance JKPI XI Yogyakarta (Dok)

“Kami ingin menunjukkan bahwa kain tradisional bukan sekadar simbol masa lalu, tetapi juga identitas masa kini dan kebanggaan yang layak ditampilkan di panggung nasional bahkan internasional,” ujar Ratu Dewa, yang malam itu tampak memancarkan kharisma seorang pemimpin sekaligus duta budaya kotanya.

Lebih dari Sekadar Tampil, Ini Soal Diplomasi Budaya

Partisipasi Kota Palembang dalam JKPI ke-XI bukan sekadar menampilkan kebudayaan. Bagi Ratu Dewa, ini adalah diplomasi budaya. Ini tentang bagaimana kota-kota pusaka di Indonesia membangun jejaring, memperkuat kolaborasi, dan mempromosikan keunikan masing-masing daerah melalui warisan sejarah yang hidup dan dinamis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X