KetikPos.com– Kontroversi mengiringi pengumuman Lomba Kampung Kreatif 2025 yang digelar Dinas Pariwisata Kota Palembang. Kampung Lele berhasil meraih juara pertama, disusul Kampung Gemoy di posisi kedua.
Namun, keputusan ini menuai protes luas. Publik menilai kedua pemenang tidak mencerminkan identitas budaya Palembang, yang dikenal lewat pempek, kain songket, hingga seni tradisi Dulmuluk.
Baca Juga: Lomba Kampung Kreatif 2025 Diprotes: Kampung Lele Juara, Netizen Heboh Tugu Belido Diganti Lele?
Viral di Media Sosial
Tak butuh waktu lama, kritik membanjiri media sosial. Sebuah video satir menampilkan tugu ikan belido di Benteng Kuto Besak (BKB) berubah menjadi tugu ikan lele. Komentar pedas pun bermunculan:
“Kalau Kampung Lele juara, nanti ikon Palembang ikut ganti?”
Kadis Pariwisata: Penilaian Bukan Sekadar Budaya
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Kgs Sulaiman Amin, menegaskan penilaian lomba dilakukan oleh tim juri yang berasal dari unsur akademisi, budayawan, komunitas kreatif, media, dan pihak dinas.
Menurut Sulaiman, juri menilai berdasarkan lima aspek utama:
Ide dan inovasi kampung
Fasilitas umum (working space/fasum)
Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, kenangan)
Gotong royong masyarakat
Adat budaya dan tradisi
Baca Juga: Mengangkat Batang Terendam Kampung Dulmuluk: Antara Pelestarian Budaya dan Komodifikasi Wisata