Pameran Prangko dan Jumpa Museum 2025: Palembang Menyalakan Kembali Api Sejarah di Tepi Musi

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 22:50 WIB
Pameran Prangko dan Jumpa Museum 2025: Palembang Menyalakan Kembali Api Sejarah di Tepi Musi (dok)
Pameran Prangko dan Jumpa Museum 2025: Palembang Menyalakan Kembali Api Sejarah di Tepi Musi (dok)

KetikPos.com, Palembang – Di tepi Sungai Musi yang tenang, di bawah bayang-bayang Jembatan Ampera yang megah, bangunan tua bergaya kolonial itu bersiap menyambut ribuan pengunjung. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) bukan sekadar tempat menyimpan benda bersejarah—dalam waktu dekat, ia akan menjadi panggung besar yang menampilkan wajah-wajah para pendiri bangsa dalam ukuran sekeping prangko.

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Kebudayaan Kota Palembang tengah menyiapkan Pameran Prangko Para Pendiri Bangsa dan Jumpa Museum 2025, yang akan digelar pada 20–24 Oktober 2025. Dua kegiatan ini menjadi strategi kreatif Pemkot untuk menghidupkan kembali minat publik terhadap museum dan sejarah lokal.

“Kami ingin museum tidak lagi dipandang sebagai tempat benda tua, tetapi ruang hidup bagi pendidikan dan kebanggaan budaya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Sulaiman Amin, saat ditemui di kantornya, Jumat (18/10).

Dari Selembar Prangko, Cerita Sebuah Bangsa

Pameran prangko ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan tema Pendiri Bangsa. Palembang didapuk menjadi kota pembuka sebelum pameran keliling menuju daerah lain.

Sebanyak 80 koleksi prangko langka bergambar para tokoh nasional—Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, H.O.S. Tjokroaminoto, hingga Fatmawati—akan dipamerkan lengkap dengan narasi perjuangan di balik setiap wajah.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dan Dinas Kebudayaan Kota Palembang, dan rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Selain pameran filateli, pengunjung juga dapat menyaksikan pameran pusaka Sriwijaya hasil kerja sama dengan Komunitas Pusaka Sriwijaya. Beberapa artefak khas Palembang tempo dulu—seperti replika prasasti, perhiasan, dan senjata tradisional—akan ditampilkan berdampingan dengan prangko, menyatukan dua dunia: surat dan sejarah, tinta dan ingatan.

Tak ketinggalan, akan ada workshop dan seminar filateli bagi pelajar dan masyarakat umum. Ajang ini sekaligus menjadi momentum pengukuhan Pengurus Pecinta Filateli Indonesia (PFI) Sumatera Selatan, yang akan dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan.

“Banyak generasi muda tidak tahu bahwa prangko pernah menjadi media diplomasi dan budaya. Lewat pameran ini, kami ingin membangkitkan kembali nilai sejarah kecil yang pernah besar,” tambah Sulaiman.

Jumpa Museum: Festival di Dalam Museum

Selama dua hari, 20–21 Oktober, halaman Museum SMB II akan disulap menjadi ruang festival. Program Jumpa Museum menghadirkan pentas tari Batanghari Sembilan, puisi dan musik vokal solo, hingga pameran mini komunitas sejarah.

Konsepnya: museum sebagai ruang hidup—tempat belajar, berkreasi, dan bersenang-senang.
Acara ini menargetkan kehadiran ribuan pelajar dari SD hingga SMA di Palembang dan sekitarnya.

“Anak-anak zaman sekarang butuh pengalaman visual dan interaktif. Karena itu, kami kemas kegiatan ini agar mereka bisa bermain sambil belajar sejarah,” ujar Sulaiman.

Tiket Murah, Pengalaman Tak Ternilai

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X