"Selama ini notabenenya, kita, antara masyarakat pribumi dan non pribumi bekerja sama dengan baik dalam membangun kota Palembang, namun faktanya sampai saat ini, Asit Chandra telah merusak hubungan baik tersebut dengan cara merusak makam perdana mentri Kramojayo sebagai zuriat kesultanan Palembang Darussalam." jelasnya.
"Kalau Asit Chandra ini manusia," kata Charma Afrianto, "menurut ajaran agama apapun dia tidak akan berani membongkar, merusak atau memindahkan makam tanpa seijin yang punya makam." tandasnya.
"Semua ini merupakan tindakan semena-mena, dengan dalih membeli tanah yang keabsahannyapun beliau belum tau kalau dirinya telah merusak cagar budaya.
Kenapa cagar budaya, karena objek Cagar Budayanya sejak tahun 2010 sudah di tetapkan oleh pemerintah kota Palembang." tambah Charma Afrianto.
Koordinator Lapangan, Qusoi menegaskan bahwa gerakan untuk mendesak Asit Candra memulihkan kondisi komplek pemakamanKramo Jayo akan tersu dilakukan.
"Sampai oknum etnis Cina itu bertaggung jawab, Membongkar pagar seng yang menutupi lokasi pemakaman dan memasang kembali nisan-nisan makan yang tak ada lagi di tempatnya," tambahnya.
Sementara itu, Ali Goik, seniman yang peduli dengan kondisi cagar budaya mengingatkan pihak kepolisian dan Pemkot Palembang dapat segera menuntaskan persoalan ini. 'Paling tidak bisa meemrintahkan Asit Candra mengembalikan lokasi komplek pemakaman ke kondisi semula. Jangan sampai persoalan ini berimbas ke persoalan terkait SARA. Padahal, selama ini
Sumsel dikena; sebagai daerah yang aman dan hubungan antar suku dan etnis serta agama juga terjalin harmonis," ingatnya.
Jangan sampai gara-gara satu orang yang berbuat, kondisi keamanan Sumsel, khususnya Palembang yang kondusif menjadi terganggu.
Sejarawan dari UIN Raden fatah palembang, Kms Ari Panji memaparkan bahwa Kramo Jayo memang dipastikan pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Kesultanan Palembang Darusallam. "Ada temuan berupa stempel peninggalan Kesultanan, yan pernah saya lihat dan baca memang menyebutkan jabatan menantu SMB II ini sebagai Perdana Menteri," jelasnya.
Sebelum akhirnya kemudian diasingkan ke Pulau jawa. Dan menghembuskan napas terakhir dn akhirnya dikebumikan di Palembang.