"Saya akan baca puisi merajuk. Bukan puisi Chairil yang berapi-api atau bersemangat," paparnya sebelum membaca puisi.
Begini puisinya:
Penerimaan karya Chairil Awar
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Demikianlah, setelah lebih satu abad, karya Chairil Anwar tetap dikenang dan dihargai warga Indonesia. Meski tutup usia saat belia, 27 tahun, karya-karya Chairil Anwar telah menggarami kehidupan bangsa.