“Apa yang diharapkan oleh pak Sekda segera kita laksanakan, dan kita akan terus berkoordinasi dengan pak Sekda secara langsung,” katanya.
Seperti diketahui, perjuangan mendapatkan Gedung Kesenian Palembang ini digagas AMPCB yang prihatin dengan Palembang yang tidak memiliki gedung kesenian. Sementara aset-aset cagar budaya yang ada banyak yang tidak terpelihara dan terkesan ditelantarkan. Termasuk diantaranya Gedung eks KBTR (Kuto Besak Teather dan Restoran).
Dari beberapakali aksi dan gerakan yang dilakukan AMPCB termasuk mengingatkan kondisi darurat cagar budaya di Palembang, Walikota H Harnojoyo akhirnya berkenan menyerahkan gedung tersebut kepada para seniman untuk dijadikan Gedung Kesenian Palembang.
Baca Juga: Sah, Balai Pertemuan eks KBTR Menjadi Gedung Kesenian Palembang
Meskipun sebelumya, papar Vebri Alintani, gedung tersebut sempat dipercayakan kepada Baznas Palembang.
Kini, dengan kondisi yang seadanya, ditambahkan Qusoi, berbagai even kesenian telah dilaksanakan di Gedung Kesenian Palembang.
"Para seniman sangat antusias menerima kehadiran Gedung Kesenian yang sudah lama ditunggu-tunggu dan diharapkan. Di era Walikota H Harnojoyo, itu bisa terealisasi. Dan, Pak Sekda juga mendukung sepenuhnya pembenahan gedung kesenian tersebut," papar Qusoi.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Balai Pertemuan Harus Dimanfaatkan sebagai Gedung Kesenian Palembang