Dulu Kenceran, Sekarang Bidar dan Lomba Bidar Digelar Besok di Sungai Musi dekat Jembatan Ampera

photo author
DNU
- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 19:09 WIB
Bidar sudah ada sejak zaman kesultaan Palembang. Dulu namanya kenceran. (kemdikbud.go.id)
Bidar sudah ada sejak zaman kesultaan Palembang. Dulu namanya kenceran. (kemdikbud.go.id)

KetikPos.com -- Lomba Perahu di Sungai Musi sudah ada sejak zaman kesultanan Palembang. Hanya saja, dahulu kala orang tak knal dengan sebutu lomba ini sering disebut dengan sebutan bidar.

Dahulu lomba perahu yang sekarang dikeeal dengan sebutan bidar, dinamai kenceran.

Dan kini,penampilan perahu bidar sudah bermetamorfosis dan tak sama dengan era Kesultanan Palembang.

Menurut informasi yang didapat, dahulu untuk menjaga keamanan wilayah, diperlukan sebuah perahu yang larinya cepat.

Kesultanan Palembang kemudian membentuk patroli sungai dengan menggunakan perahu.
Ketika itu perahu berpatroli disebut perahu pancalang, berasal dari pancal dan lang/ilang.

Pancal kalau diartikan bebas berartilepas, landas dan lang/ilang bermakna menghilang.
Alhasil diartikanlah pancalang itu adalah perahu yang cepat bisa menghilang.

Baca Juga: Siapa Bilang Pendapatan Serang Speedboat di Sungai Musi itu Kecil

Perahu ini didayung 8-30 orang, bermuatan sampai 50 orang. Memiliki panjang 10 sampai 20
meter dan lebar 1,5 sampai 3 meter.

Karena berisi cukup banyak orang, pancalang juga digunakan sebagai alat angkutan transportasi sungai. Terlebih, memang transportasi utama dulu adalah melalui sungai.

Raja-raja dan pangeran sering pula memakai pancalang untuk plesiran dan mencari angin.
Pancalang, kala itu selain sebagai perahu penumpang, juga merupakan sarana untuk berniaga di sungai.

Atapnya berbentuk kajang, kemudinya berbentuk dayung dan digerakkan dengan galah atau bambu.

Menurut para ahli sejarah, perahu Pancalang inilah asal muasal lahirnya perahu bidar. Agar terjaga kelestarian perahu bidar, digelarlah lomba perahu bidar yang berlangsung sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam.

Baca Juga: Temui Warga Kelurahan 30 Ilir, Ketua Rumbes Beberkan Sederet Prestasi Program Heri Amalindo

Ada dua jenis yang kini dikenal. Pertama, perahu bidar berprestasi, yang memiliki panjang 12,70 meter, tinggi 60 cm dan lebar 1,2 meter. Jumlah pendayung 24 orang, terdiri dari 22 pendayung,1 juragan serta 1 tukang timba air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X