Bidar, hati-hati Menggunakannya, karena Bidar itu adalah Homonim

photo author
DNU
- Minggu, 20 Agustus 2023 | 11:18 WIB
hati-hati menggunakan kata bidar. Karena kata bidar itu adalah homonim. (dok)
hati-hati menggunakan kata bidar. Karena kata bidar itu adalah homonim. (dok)

Melalui konteks kalimat secara utuh, akan dengan mudah memahami makna kata yang dimaksud.

Baca Juga: Lomba Bidar Ada Sejak Kesultanan Palembang, Lagu Bidar Melaju Diciptakan 2020

Homograf, contohnya: apel. ada apEl. dan ada apel.

Sementara homofon, seperti kata bang dan bank. Meskipun tulisannya berbeda namun bunyinya sama.

Homonim bukan kata melainkan dua buah kata atau lebih yang kebetulan bentuknya sama. Penafsiran pada homonim bisa terjadi pada seluruh satuan gramatikal kata tersebut. Maka dari itu, homonim akan memiliki makna yang berbeda pula. Di dalam kamus homonim disimpan sebagai entri yang berbeda-beda, sehingga tidak ada hubungan makna yang terdapat antara kata yang satu dan kata yang lainnya.

Kata homonim berasal dari bahasa Yunani homos yang berarti sejenis dan onoma yang berarti nama. Dalam literasi Arab, homonim dikenal dengan istilah al musytarekal-lafhziyy.

Baca Juga: Lomba Bidar Identik dengan Parade Perahu Hias

Seluruh lafal homonim itu bermakna hakiki, bukan majazi. Contoh, lafal al-hubb mengandung tiga puluh arti hakiki antara lain, ibu, saudara perempuan, anak perempuan, rusak, dan sedih. Ada juga yang menyatakan bahwa homonim terjadi karena perbedaan dialek dalam bahasa tertentu serta perpindahan dari makna asal ke makna majas.

Perpindahan ini kemudian banyak digunakan orang sehingga seakan-akan semuanya menjadi makna hakiki.

Proses pembentukan
Ada tiga cara terbentuknya sebuah homonim yaitu konvergensi fonetis, divergensi makna dan pengaruh asing. Timbulnya homonim yang paling umum adalah lewat konvergensi (pemusatan dan perpaduan) fonetis (bunyi). Karena pengaruh bunyi maka dua atau tiga kata yang semula berbeda bentuknya, lalu menjadi sama bunyinya dalam bahasa lisan atau kadang-kadang sampai ke tulisannya. Perkembangan makna yang menyebar (divergen) juga bisa menimbulkan homonim.

Jika dua buah makna atau lebih (polisemi) dari sebuah kata berkembang ke arah yang berbeda, maka di sana tidak akan jelas lagi hubungan antara makna-makna itu, dan kesatuan kata itu menjadi rusak dan polisemi berubah menjadi homonim.

Baca Juga: Dulu Kenceran, Sekarang Bidar dan Lomba Bidar Digelar Besok di Sungai Musi dekat Jembatan Ampera

Bentuk homonim ini merupakan pasangan atau mitra yang pas dari suatu proses. Penafsiran lembali homonim-homonim sebagaimana keduanya dahulu merupakan sebuah kata yang mempunyai dua makna.

Banyak kata asing yang masuk ke dalam suatu bahasa sangat mungkin menimbulkan homonim dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain. Kadang-kadang kata asing
itu membangun homonim dengan kata asli setelah kata asing itu disesuaikan bunyinya dengan lidah Indonesia.

Manakala sebuah kata pinjaman menjadi kokoh dalam lingkungan baru maka ia akan disesuaikan dengan sistem bunyi lingkungan atau bahasa baru itu dan karenanya akan mengalami perubahan bunyi yang normal. Lalu kata ini menjadi serupa dengan kata lain dalam bahasa yang meminjam itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X