pariwisata-kebudayaan

Hj Anna Kumari, Maestro Tari Palembang, Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan dalam Bayang-bayang Pejuang

DNU
Senin, 29 Januari 2024 | 07:53 WIB
Hj Anna Kumari, maestro tari dari Palembang (instagram @sanggar_anna_kumari_since1963)

 

KetikPos.com -- Hj Anna Kumari, yang akrab disapa Cek Anna, dilahirkan pada 10 November 1945, di 9 Ulu kampung Sungai Aur, Kota Palembang.

Ia dinobatkan sebagai maestro tari dari Palembang oleh pemerintah Pusat.

Ia berasal dari keluarga pejuang yang tumbuh dalam bayang-bayang perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ayahnya, AR Amantjik Rozak atau Pak Sabil, dikenal sebagai salah seorang pejuang di daerah Palembang.

Baca Juga: Tari Gending Sriwijaya: Persembahan Keindahan dan Kebahagiaan Palembang yang Abadi

Anwar Fuady adalah saudara kandung Hj Anna Kumari.

Sikap tegas dan kejujuran yang menjadi ciri sang ayah tampaknya mengakar kuat dalam diri Anna Kumari.

Amantjik Rozak, yang hanya tamat sekolah MULO, telah aktif berjuang melawan penjajah sejak masa remaja.

Dalam perjuangannya, Amantjik Rozak mendirikan sekolah untuk warga di kampungnya, lewat Islamic School yang dijalankannya.

Tidak hanya membebaskan warga dari buta huruf, tetapi juga membangkitkan semangat perjuangan melalui pengajaran lagu-lagu dan syair yang menggambarkan patriotisme dan kecintaan pada Indonesia.

Baca Juga: Tari Tepak Keraton: Eksplorasi Seni dan Budaya Palembang, Karya Tangan Dingin MaestroTari Ana Kumari

Anna Kumari, anak ketiga dari empat bersaudara, lahir pada tanggal 10 November 1945, pada masa perjuangan yang begitu gencar.

Adat istiadat dan tradisi Palembang turut membentuk keseharian Anna Kumari di kampungnya, 9 Ulu Sungai Aur.

Pantun, syair, dongeng, dan cerita-cerita rakyat menjadi bagian hidupnya.

Neneknya, Maryan Dariani, mewarisi seni mendogeng dan bercerita, yang menjadi bekal berharga bagi Anna Kumari.

Halaman:

Tags

Terkini