KetikPos.com -- Katupat Kandangan, sebuah hidangan khas Banjarmasin, tidak hanya sekadar santapan lezat, tetapi juga sebuah simbol yang mengandung makna filosofis yang mendalam.
Dalam budaya Banjar, katupat kandangan memiliki peran yang penting, baik dalam konteks ritual adat maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Katupat Kandangan, mengungkap misteri di balik kelezatan dan kebijaksanaannya.
Historis katupat Kandangan
Katupat Kandangan berasal dari Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang kaya akan produksi ikan haruan (gabus).
Ikan ini dianggap memiliki banyak manfaat untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sakit.
Dalam tradisi lokal, katupat kandangan sering disajikan dalam upacara adat sebagai lambang keharmonisan dan keberkahan.
Simbolisme Katupat Kandangan
Selain sebagai hidangan yang lezat, katupat kandangan juga memiliki makna filosofis yang dalam.
Bentuk segi banyak dari katupat melambangkan keragaman dalam kesatuan, mencerminkan keberagaman budaya dan agama di Banjarmasin.
Kuah gurih yang menyelimuti katupat melambangkan kelembutan dan kelembutan dalam hubungan sosial.
Ritual Adat