Temuan ini, yang berkaitan dengan Homo sapiens awal, memperkaya pemahaman kita tentang perjalanan manusia di wilayah ini sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca Juga: Keraton Beringin Janggut, Kini Jadi Kawasan PertokoanInteraksi dengan Dunia Luar: Temuan artefak perdagangan, seperti perunggu dan tombak besi, menunjukkan bahwa komunitas penghuni Gua Harimau telah terlibat dalam interaksi yang luas dengan dunia luar.
Perdagangan dengan pedagang yang membawa barang-barang eksotis, seperti produk Budaya Dongson, menggambarkan jaringan perdagangan yang kompleks dan berkembang pada masa itu.
Baca Juga: Keraton Kuto Tengkuruk Dikenal juga Keraton Kuto LamoTemuan-temuan ini tidak hanya memberikan sumbangan besar bagi ilmu pengetahuan dan pemahaman kita tentang masa lalu, tetapi juga memperkaya nilai-nilai budaya dan sejarah yang menjadi warisan kita.
Harimau, sebagai "Rumah Peradaban," bukan hanya menjadi tempat penelitian, tetapi juga sumber pembelajaran dan pemeliharaan warisan sejarah dan budaya.
Kegiatan pemasyarakatan yang berkelanjutan perlu dijalankan untuk memastikan pelestarian situs ini, sambil memanfaatkannya sebagai obyek wisata yang edukatif dan menginspirasi.
Baca Juga: Keraton Kuto Besak Dihancurkan dan Dibangun Rumah Regeering Commissaris
Ekskavasi baru-baru ini di Situs Candi Adan-adan pada tahun 2021 menambah dimensi baru dalam cerita sejarah daerah ini.
Diharapkan bahwa upaya pelestarian dan pemasyarakatan akan terus berlanjut, sehingga warisan budaya ini dapat dipersembahkan untuk generasi masa kini dan masa depan, sebagai cerminan dari perjalanan panjang peradaban manusia di wilayah Sumatera Selatan.