Beberapa saksi mengungkapkan bahwa Willie Salim meninggalkan lokasi dengan dalih ke toilet, sementara masyarakat dibiarkan mengambil makanan sendiri.
Baca Juga: Drama Rendang Willie Viral, Warga Palembang Tersinggung dan Marah
Akibatnya, kericuhan terjadi dan memunculkan narasi negatif terhadap warga Palembang.
Tuntutan Kesultanan Palembang terhadap Willie Salim
Dalam maklumat tersebut, Kesultanan Palembang Darussalam menyampaikan lima tuntutan utama kepada Willie Salim:
Mengklarifikasi dan meminta maaf secara langsung kepada masyarakat Palembang, tidak hanya melalui video di media sosial, tetapi dalam rapat adat Kesultanan Palembang Darussalam.
Melakukan prosesi tepung tawar sesuai dengan tradisi adat Palembang sebagai bentuk permintaan maaf resmi.
Menurunkan (takedown) seluruh video terkait insiden ini di semua platform media sosial.
Mendukung upaya hukum yang mungkin ditempuh oleh masyarakat Palembang terhadap Willie Salim.
Jika tuntutan tidak diindahkan, Willie Salim akan dikutuk dan dilarang datang ke Palembang seumur hidupnya.
Reaksi Masyarakat dan Tokoh Publik
Reaksi keras dari masyarakat Palembang telah menyebar luas di media sosial. Banyak pihak yang mendukung sikap tegas Kesultanan, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa peristiwa ini perlu diselesaikan dengan kepala dingin.
Helmi Yahya, tokoh asal Palembang, juga menyoroti bahwa kurangnya persiapan adalah kunci dari kegagalan acara ini. Ia menegaskan bahwa di masa depan, kreator konten harus lebih menghormati budaya dan adat istiadat setempat sebelum membuat konten di daerah tertentu.
Di sisi lain, Willie Salim telah mengunggah permohonan maaf di media sosialnya. Namun, apakah permintaan maaf tersebut cukup untuk meredakan amarah masyarakat Palembang?