pariwisata-kebudayaan

Ketua DKP: Jadikan Palembang Kota Tua Terkenal

DNU
Selasa, 14 Februari 2023 | 06:15 WIB
MS Iqbal Rudianto (baju kuning) saat bakti sosial seniman, sejarawan, dan budayawan di Balai Pertemuan yang kini oleh AMPCB dijadikan Gedung Kesenian


KetikPos.com -- Ketua Dewan Kesenian Palembng (DKP) MS Iqbal Rudianto tampak hadir dan membaur dalam Bakti sosial seniman, sejarawan, dan budayawan, Minggu (12/2/2023).

Dalam aksi ini, selain bersih-bersih juga diisi pentas seni oleh seniman dari berbagai bidang seni.

"Kegiatan ini adalah kegiatan positif yang dilakukan para seniman, sejarahwan dan budayawan. Kegiatan untuk mengajak semua jaringan dan unsur yang ada dikota Palembang, agar lebih peduli untuk melestarikan dan menjaga cagar budaya yang ada di kota Palembang," ucap Didit, panggilan akrabnya.

"Mari kita jaga kota Palembang agar menjadi kota tua yang dikenal seperti sejarahnya. Bahkan sekarang sebagai kota internasional, kita tetap menjaga dan merawat cagar budaya maupun pusakanya,"imbaunya.

"Semoga kedepannya Kota Palembang menjadi kota yang peduli, juga dengan masyarakat seni dan budaya di dalamnya," ujarnya.

Seperti diketahui, kondisi beberapa cagar budaya di Palembang kondisinya menurut penilaian Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB), cukup memperihatinkan.

Sementara perhatian dari pihak terkait juga cukup minim. Termasuk di dalamnya dengan kondisi Balai Pertemuan yang ketaknya tak jauh dari Kantor Waikota Palembang. Karenanya, para seniman, sejarawan, dan budayawan pun beruoaya melakukan penyelamatan Balai Pertemuan dari kehancuran.

"Kami juga sudah membicarakan ini dengan pihak Dinas Kebudayaan Palembang. Sudaj diusulkan kepada Walikota agar Balai Pertemuan ini dapat dijadikan Gedung Kesenian," ujarnya.

Soalnya, Palembang sebagai ibukota provinsi Sumsel, tak punya gedung kesenian. Kalah dengan kabupaten/kota lainnya di Sumsel, yang rata-rata mereka sudah punya gedunh kesenian.

Sayangnya, info terakhir didapat, pihak Pemkot sudah MOU dengan lembaga tertentu untuk dijadikan semabai sekretariat lembaga tersebut.

Sebelumnya, Balai Pertemuan ini pernah jadi Kantor Pol PP, alu pernah jadi restoran yang dikelola pihak ketiga dengan nama Kuto Besak Teater dan Restoran, sampai akhirnya sejak 2019 tak digunakan lagi dan terbengkalai.

Tags

Terkini