KetikPos.com -- Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) cabang Palembang, Dr Dedi Irwanto tegas menyatakan, bahwa langkah pertamma menyelamatkan Balai Pertemuan yang kondisinya memprihatinkan, adalah menduduki secara budaya.
Mereka mengadakan bakti sosial seniniman, budayawan, dan sejarawan Palembang. Aksi ini, karena melihat Balai Pertemuan. Yang dulunya dibangun zaman penjajahan Belanda. Dulu namanya Gedung Societe. yang digunakan untuk tempat hiburan. Mensosialisasi informasi-informasi, untuk tempat makan-makan, minum-minum. Gedung ini merupakan tempat untuk membangun cultur citizenship. Karena sebagian besar pegawai Belanda dulu adalah orang pibumi. Mereka ini lah warga pribumi lulusan sekolah nonpribumi.
Upaya ini berhasil karena Belanda bisa menanamkan pembauran di kalangan terpelajar, antara orang kuit putih dan pribumi. Di gedung inilah, upaya-upaya penanaman kultur itu dibangun. Dan di sebelahnya ada gedung bola, yang dugunakan untuk pertunjukan.
Karena itu, Balai Pertemuan ini sejatinya adalah gedung yang berhubungn dengan aktivitas seni dan budaya. Karenanya, meskipun pernah digunakan untuk Kantor Polisi Pamong Praja lalu untuk restoran dan teater, serta infonya bakal digubakan untuk kantor Basnaz, tentu ini telah melenceng dari relnya.
Makanya sangat pas, kalau gedung ini yang saat ini pun sejak 2019 lalu terlantar bisa digunakan untuk aktivitas seni dan budaya.
Langkah pertama, kita duduki secara budaya. Kita akan gunakan untukpertunjukan-pertunjukan seni secara rutin. Diharapan, ini akan direspon dengan bijak oleh Pak Walikota.
Kalaupun tetap tidak dihiraukan kami seniman, budayawan, dan sejarawan akan melakukan tuntutan kepada Pemkot Palembang, dalam hai ini. Waikota. Secerpatnya gedung ini dicagar budayakan supaya tidak hilang ditelan zaman..
Artikel Terkait
Menilai Pemkot Palembang Melakukan Pembiaran hingga Balai Pertemuan Rusak Parah, AMPCB mendesak dua hal
Balai Pertemuan Palembang Dikhawatirkan Susul Nasib Pasar Cinde, Walikota Palembang Diminta MUndur
KMS Ari Panji, Sejarawan Palembang: Pak Wali Coba Buka Telinga Dengarkan Suara Rakyat Palembang