Palembang Ternyata Hebat, Ini Sapta Keistimewaan, di antaranya Ampera, LRT, Pusri, Sudirman, Palindra

photo author
DNU
- Kamis, 16 Februari 2023 | 07:22 WIB
Jembatan Ampera, salah satu hal yang berawal dari Palembang. (tangkapan layar @Palembang.go.id)
Jembatan Ampera, salah satu hal yang berawal dari Palembang. (tangkapan layar @Palembang.go.id)

Dan jalan Sudirman di Palembang merupakan pertama kalinya jalan di Palembang memiliki nama. Jalan Jenderal Sudirman membentang dari muara Jembatan Ampera hingga
ke Km 5 Palembang. Setelah KM 5 Palembang lurus ke bandara SMB II jalannya dinamai Jalan Kolonen H Burlian.

7. Perusahaan minyak pertama
Atas instruksi AK. Gani dibentuklah Perusahaan Minyak Republik Indonesia (PERMIRI) di bawah pimpinan Mohamad Isa” dibawah Pemerintahan sementara yang dinamakan Karesidenan Palembang.

Perusahaan minyak bumi pertama di bumi Indonesia ini menguasai kilang-kilang dan segenap sarana dan prasarana produksi dua perusahaan minyak
besar di zaman kolonial Belanda yaitu NIAM dan BPM.

Dikutip dari Portonews.com, laskar Minyak yang dipimpin Pattiasina ingin tetap menguasai kedua perusahaan minyak di Plaju dan Sungai Gerong (Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) dan . Bahkan, mereka siap menghancurkan daripada dikembalikan ke Belanda.

Namun, situasi berubah ketika Pemerintahan di Karesidenan Palembang yang dipimpin A.K. Gani meminta Laskar Minyak mengembalikan kedua kilang minyak itu.

Tapi, pemerintahan A.K. Gani mengambil kebijakan untuk mendirikan Perusahaan Minyak Republik Indonesia (Permiri), karena dalam pemerintahan pusat di Palembang yang dibentuk pada Agustus 1945, menghasilkan A.K. Gani sebagai Residen Palembang dan dr. M. Isa untuk urusan Minyak dan Pertambangan. Pattiasina mendapat tugas untuk memimpin Permiri.

 8. Pembentukan tentara pertama pasca proklamasi
Pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang berisi tentang pembentukan tentara kebangsaan, namun sebelum peristiwa nasional ini 29 Agustus 1945.di Palembang AK Gani dengan mantan opsir Gyugun, Heiho, tokoh masyarakat dan wakil golongan mengadakan pertemuan di rumah AK Gani.

Pertemuan ini merumuskan menyangkut hal-hal tentang kekuatan bersenjata. Keputusan rapat yaitu membentuk dan meresmikan berdirinya BPKR (Badan Penjaga Keamanan Rakyat), dipimpin oleh Kolonel Hasan Kasim. BPKR Palembang diresmikan
13 September1945.

Seperti dikutip dari Pusat Sejarah TNI, Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Nama BPKR tidak menjadi bagian dalam proses terbentuknya TNI.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X