KetikPos.com -Dalam sebuah era di mana pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari kolaborasi yang kokoh antara sektor pendidikan, pemerintah daerah, dan dunia industri, diskusi terkini tentang Pengembangan Potensi Daerah di Sumatera Selatan menjadi titik fokus yang memikat.
Di balik tirai kegiatan di Graha Polsri pada tanggal 28 Februari 2024, terdapat narasi yang merangkum tekad dan harapan untuk menciptakan sebuah ekosistem kemitraan yang dinamis, berkelanjutan, dan berorientasi masa depan.
Mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menginisiasi Program Ekosistem Kemitraan yang bertumpu pada potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah.
Politeknik Negeri Sriwijaya, sebagai pemain kunci dalam ranah pendidikan vokasi, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan strategis seperti Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), menciptakan momentum yang mendebarkan bagi perkembangan Sumatera Selatan.
Ade Silvia Handayani, Ketua Bidang Ekosistem Politeknik Negeri Sriwijaya, memaparkan dengan antusias tujuan dari diskusi yang dihelat tersebut.
Di balik setiap kata, tersemat keinginan yang teguh untuk membangun kolaborasi yang solid antara Pemerintah Daerah, Satuan Pendidikan Vokasi, dan Dunia Usaha serta Dunia Industri (DUDI) dalam wilayah Sumatera Selatan.
Baca Juga: Benteng Kuto Besak (BKB) Terbuat dari Telur dan Rebusan Tulang
Inilah awal dari sebuah perjalanan yang mempertemukan dunia pendidikan dan industri, membentuk simpul yang menghasilkan lulusan-lulusan yang tangguh dan siap menghadapi tantangan global di arena kerja.
Namun, tak kalah pentingnya adalah sorotan dari Wakil Direktur IV bidang Kerjasama Politeknik Negeri Sriwijaya, Drs. Zakaria, M.Pd, yang menyoroti esensi dari ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah.
Dalam uraiannya, ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya mencakup dunia pendidikan vokasi, melainkan juga melibatkan lulusan SMK dan politeknik sebagai pilar utama.
DUDI, sebagai pemangku manfaat, memainkan peran sentral dalam mengarahkan arus pembangunan ekonomi daerah, sementara pemerintah daerah menjadi garda terdepan dalam mengatur prioritas pembangunan yang didasarkan pada potensi lokal.
Dengan demikian, melalui kolaborasi yang sinergis, Sumatera Selatan berada pada titik balik yang menjanjikan.
Baca Juga: Polsri Gelar Fokus Grup Diskusi Pembentukan TKDV dan Dewan Pengawas Vokasi