ketikPos.com — Profesor Mahyuddin Institute didukung YPM Foundation, RS Bunda Palembang, Universitas Sumatera Selatan (USS) Palembang, kembali melaunching Profesor Mahyuddin Award (PMA) 2025, dalam acara yang digelar di Kampus A Universitas Sumatera Selatan (USS), Jumat (29/8/2025).
Ajang penghargaan yang ditujukan untuk mengenang sekaligus melanjutkan warisan intelektual, moral, dan sosial almarhum Prof. dr. H. Mahyuddin NS, Sp.OG (K).
Baca Juga: YPM : Perjuangan Belum Usai, Kawal Suara Hingga Akhir
Prof. Mahyuddin dikenal sebagai mantan Wakil Gubernur dan Gubernur Sumatera Selatan, serta tokoh politik nasional.
Penghargaan ini memasuki edisi kedua setelah pertama kali digelar pada 2024. Nominasi dibuka hingga 10 September, dilanjutkan penilaian oleh tim independen pada 11–13 September, dan puncak acara akan berlangsung 14 September, bertepatan dengan hari lahir Prof. Mahyuddin.
“PMA diberikan kepada tokoh inspiratif yang menghadirkan perubahan positif di bidang pengetahuan, kebijakan publik, maupun transformasi sosial-ekonomi,” kata Wakil Rektor II Universitas Sumatera Selatan (USS), Rabin Ibnu Zainal
Baca Juga: YPM Nyoblos di TPS 09 Demang Lebar Daun, Berharap Tidak Ada Kecurangan
Rektor USS sekaligus Pimpinan Profesor Mahyuddin Institute, Yudha Pratomo Mahyuddin, menegaskan bahwa penghargaan ini tidak dimaksudkan sebagai ajang seremonial ataupun transaksional.
“Tidak ada sponsor tersembunyi, tidak ada kursi berbayar. Yang kami cari adalah orang-orang berintegritas yang sungguh memperjuangkan masyarakat dari profesinya masing-masing,” ujar Yudha, putra almarhum Prof. Mahyuddin.
Baca Juga: YPM Diskusi Bareng Seniman dan Sejarawan Palembang
PMA 2025 membuka nominasi dari berbagai kalangan: pendidik, tenaga kesehatan, pengusaha, politisi, birokrat, aktivis, jurnalis, hingga aparat penegak hukum. Kriteria utama penilaian meliputi nilai inspirasi, dampak sosial-ekonomi, serta integritas personal.
Menurut mantan calon Walikota Palembang, penghargaan ini ingin menunjukkan bahwa masih ada sosok berintegritas di tengah situasi bangsa yang kerap diliputi praktik tidak sehat.
Baca Juga: Konstelasi Politik Memanas: YPM-Baharuddin siap Duel lawannya Dua Srikandi, Ratu Dewa Masih Bersiap
“Kalau ada ungkapan sing waras minggir, melalui PMA justru kami ingin membalikkan keadaan: yang waras dan lurus harus maju,”pungkasnya