Pendekatan ini membentuk karakter profesional mahasiswa agar siap menghadapi tantangan industri modern.
Baca Juga: Polsri Melakukan Pemilihan Ulang Direktur Periode 2024-2028
Di bidang penelitian, Polsri mencatat kemajuan signifikan. Tahun 2025, dosen Polsri memperoleh 46 hibah nasional dengan total dana Rp 5,04 miliar, termasuk program penelitian terapan, pengabdian masyarakat, Matching Fund, dan hibah LPDP.
“Program ini memperkuat peran dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan solusi berbasis teknologi untuk industri dan masyarakat,” jelas Irawan.
Selain itu, Polsri tengah menjalankan hibah revitalisasi perguruan tinggi vokasi di bidang teknologi dan pangan berbasis kopi senilai Rp 1,9 miliar, menunjukkan peran aktif kampus dalam mendukung sektor unggulan daerah.
Baca Juga: Polsri Gelar Fokus Grup Diskusi Pembentukan TKDV dan Dewan Pengawas Vokasi
Polsri terus memperluas kerja sama strategis dengan berbagai universitas luar negeri.Beberapa di antaranya dengan Shandong University of Science and Technology (Tiongkok), Saint John’s University (SJU), Cheng Shiu University (Taiwan), dan Liuzhou Polytechnic University (LZPU).
Program ini mencakup skema joint degree, 3+1, 2+2, hingga beasiswa pendidikan bagi mahasiswa unggul di bidang teknik dan teknologi.
“Kami ingin mahasiswa Polsri tidak hanya unggul di dalam negeri, tetapi juga berdaya saing di tingkat global,” tegas Irawan.
Baca Juga: Polsri Tambah Dua Guru Besar
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc. menegaskan pentingnya penguasaan sains dan teknologi.
“Presiden RI Bapak Prabowo pernah menyatakan, hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa makmur,” ujarnya.
Ia juga menyinggung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia unggul, penguatan sains dan teknologi, serta industrialisasi.
“Lima dari 17 program prioritas nasional memiliki keterkaitan langsung dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek),” jelasnya.