Contohnya adalah film "12 Years a Slave" yang mengangkat isu perbudakan, memicu dialog mengenai sejarah dan implikasinya pada masyarakat modern.
Sumber:
- Knowles, C., Sweetman, P., & Petch, A. (2017). Changing conversations: Exhibiting disability through contemporary art. Disability & Society, 32(2), 165-186.
- Wilson, E., & Gutierrez, K. D. (2018). Framing art activism: Aesthetics, experience, and oppositionality. Harvard Educational Review, 88(1), 81-102.
4. Menginspirasi Aksi Sosial:
Seni juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi gerakan sosial dan aktivisme.
Karya seni yang memvisualisasikan perjuangan atau menampilkan tokoh-tokoh perubahan sosial dapat memotivasi orang untuk terlibat dalam aksi nyata.
Musik, seperti lagu-lagu protes atau himne perjuangan, telah memainkan peran penting dalam gerakan hak asasi manusia dan gerakan perubahan lainnya.
Sumber:
- Dissanayake, E. (2018). Arts and Intercultural Dialogue: Enacting Musical Engagement. The International Journal of Arts Education, 16(1), 33-47.
- Oliver, K., & Wood, L. A. (2019). Music and social change: A global perspective. Taylor & Francis.
Seni memiliki pengaruh yang besar dalam menyampaikan pesan sosial dan memicu perubahan di masyarakat.
Melalui kesadaran, identitas, dialog, dan inspirasi aksi sosial, seni dapat mengubah cara pandang, memperkuat transformasi sosial, dan mendorong masyarakat untuk bertindak.
Dalam dunia yang kompleks ini, seni memiliki peran yang semakin penting dalam membangun dunia yang lebih adil, inklusif, dan sadar sosial.