"Yang dikritik tidak marah walau kuping atau wajahnya memerah namun tetap diikuti senyuman bahkan bisa tertawa lebar. Dampaknya ada penyadaran dan transformasi kebaikan dan kebenaran," tambahnya.
Kartun dan karikatur sama sama mencerahkan, menghibur dan memberi ruang bagi para senimannya berkarya melampiaskan ide gagasan cerdas dalam bentuk rupa. Berdialog dengan cara yang fun membuat kepala dingin tidak terprovokasi anarkisme.
Situasi di tahun politik banyak hal yang nyebelin, dapat dikatakan membuat hati tidak nyaman. Keberadaannya sering dianggap duri dalam daging, dikawatirkan mengganggu atau merusak suasana mesem yang adem ayem. Namun di dalam dunia seni kartun dan karikatur tokoh yang nyebelin malah dikangeni.
Serdik Sespimmen Polri 63 Kompol Bellen Anggara Pratama mengatakan pameran karikatur ini dapat menarik perhatian pengunjung di tempat publik.
Pesan yang disampaikan lewat media seni seperti ini tentunya dapat lebih mengena dan sampai kepada masyarakat.
"Tampilan karikatur dengan konsep pameran di tempat publik dapat dilihat oleh anak anak muda, tidak hanya menghibur tapi juga memberikan motivasi untuk berpolitik dengan damai," ucapnya.
Sementara itu, Pameran Karikatur "Gitu Aja Kok Repot" Polda Sumsel Polrestabes Palembang diselenggarakan di Palembang Indah Mall (PIM) dan Palembang Icon (PI). (***)