Dari sisi dukungan partai politik, HDCU juga memiliki keunggulan yang tak terbantahkan. Dengan dukungan kuat dari partai-partai besar, HDCU sudah hampir pasti mendapatkan tiket untuk berlaga di Pilkada.
Arianto mencatat bahwa penting bagi setiap paslon untuk tidak hanya mendapatkan dukungan partai politik, tetapi juga memastikan bahwa dukungan elektoral mereka tetap stabil bahkan setelah resmi mendapatkan tiket.
Dalam hal ini, HDCU tampaknya telah berhasil menjaga stabilitas dukungan, sementara MATAHATI masih berjuang untuk mengejar ketertinggalan.
Selain itu, Arianto menekankan bahwa kerja politik yang intensif dan inovatif sangat diperlukan bagi paslon yang ingin meningkatkan elektabilitas mereka.
Hanya dengan strategi yang out-of-the-box, baik dalam sosialisasi maupun dalam menggaet simpati pemilih, pasangan seperti MATAHATI bisa berharap untuk menyaingi HDCU.
Namun, jika upaya mereka tetap konvensional dan tidak ada terobosan signifikan, sulit untuk membayangkan bagaimana MATAHATI bisa menutup gap yang ada.
Meskipun HDCU tampaknya berada di jalur kemenangan, politik Sumatera Selatan tetap dinamis dan penuh dengan kemungkinan.
Setiap langkah akan diawasi dengan ketat, dan para kandidat yang tersisa perlu memanfaatkan setiap momen untuk meraih dukungan yang lebih luas.
Pilkada ini mungkin masih menyimpan kejutan, tetapi untuk saat ini, HDCU terlihat sebagai pasangan yang harus dikalahkan—sebuah rintangan besar bagi lawan mereka yang mungkin harus mengubah permainan untuk memiliki kesempatan.
Namun, seperti yang selalu terjadi dalam politik, apa pun bisa terjadi, dan Sumatera Selatan tengah menyaksikan dengan penuh perhatian, siapa yang akan muncul sebagai pemimpin baru provinsi ini di akhir November nanti.
