KetikPos.com--Maximus Tipagau, politisi muda Papua yang dikenal sebagai "Gladiator Papua," mengungkapkan kegusarannya terhadap situasi di Kabupaten Mimika, di mana banyak warganya masih terjebak dalam kemiskinan ekstrem dan mengalami gizi buruk, meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mimika tahun 2024 telah melampaui Rp 7,5 triliun.
Angka fantastis ini sebagian besar berasal dari transfer langsung PT Freeport Indonesia dan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Maximus, yang merupakan calon Bupati Kabupaten Mimika untuk Pilkada Serentak 2024, menilai ada yang sangat keliru dalam pengelolaan anggaran tersebut.
“Kita punya dana yang sangat besar, tapi kenapa masalah-masalah mendasar seperti perumahan layak, air bersih, pendidikan, dan gizi buruk masih menghantui masyarakat Mimika?” tanyanya dengan tegas dalam podcast JPP Talk, Promedia, Rabu, 7 Agustus 2024.
Maximus, yang telah menghabiskan 14 tahun kariernya di PT Freeport Indonesia, menegaskan bahwa masalah ini bukan disebabkan oleh kurangnya kontribusi dari perusahaan atau negara.
“Freeport sudah menjalankan kewajibannya dengan benar, setiap tahun mereka mentransfer sekitar Rp 4 triliun ke kas daerah. Negara juga sudah melaksanakan amanatnya melalui Undang-Undang Otonomi Khusus Papua,” jelasnya.
Menurut Maximus, akar masalahnya adalah kepemimpinan yang tidak memiliki komitmen untuk memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus berani mengakui, ada masalah serius di birokrasi kita. Uang sudah ada, tapi jika pemimpinnya tidak punya niat untuk membangun, hasilnya tidak akan pernah terlihat,” kritiknya.
Sebagai pendiri Yayasan Somatua, Maximus telah berupaya keras membantu masyarakat Papua melalui berbagai inisiatif sosial.
Namun, ia menyadari bahwa upaya-upaya tersebut tidak akan cukup tanpa dukungan dari struktur negara.
“Berapa pun bantuan yang saya berikan lewat yayasan dan perusahaan saya, itu tidak cukup. Untuk benar-benar membantu masyarakat, kita butuh instrumen dan kekuasaan negara,” ujarnya penuh tekad.
Keinginan Maximus untuk menjadi Bupati Mimika bukan sekadar ambisi politik, melainkan didorong oleh cita-cita besar untuk memberantas kemiskinan absolut dan memastikan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya.
“Saya tidak mau lagi melihat masyarakat Mimika hidup di bawah garis kemiskinan di zaman sekarang. Kita harus menggunakan kekuasaan politik untuk membawa perubahan nyata,” tegasnya.
Maximus juga mengungkapkan bahwa dirinya akan berpasangan dengan Hj. Peggi Patricia Pattipi, dan mereka telah mendapatkan dukungan dari Partai Perindo, PKB, dan Partai Nasdem.