Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi Sumsel Gelar Diskusi Publik dengan Tema Pilkada Harus Bermartabat Tapi Pelanggaran ASN Meningkat

photo author
DNU
- Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:10 WIB
Foto bersama narasumber (Yanti/KetikPos.com)
Foto bersama narasumber (Yanti/KetikPos.com)

KetikPos.com - Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi Sumsel mengelar diskusi publik dengan tema Pilkada harus bermartabat, tapi pelanggaran ASN meningkat seberapa serius sanksi yang diberikan Pemerintah Kota/Kabupaten/Provinsi, di Ballroom Hotel Azza Kota Palembang, Rabu (17/10/2024).

Bawaslu Sumsel, Divisi Hukum dan Sengketa M Sarkani S,H, M.H mengatakan bahwa berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 netralitas ASN harus bebas dari intervensi dari luar golongan karena harus netral dan bertanggung jawab sebagai pelayanan publik.

Isu netralitas ASN, sambung Sarkani, menjadi salah satu objek pengawasan tidak hanya Bawaslu tetapi juga Komisi ASN dan masyarakat. Kewenangan dan kekuasan yang miliki sangat rentan untuk dipengaruh dan mempengaruhi.

Baca Juga: Buka Posko Pengaduan, LPP SURAK Kota Palembang Ingatkan Pentingnya Netralitas ASN dan Larangan Politik Uang

“Penyebab ketidaknetralan ASN pada Pilkada disebabkan adanya janji jabatan, intervensi pimpinan, ketidaknetralan dianggap biasa serta masih lemahnya sanksi yang diberikan kepada oknum tersebut.

Dan modus yang digunakan dengan cara melakukan kegiatan yang menguntungkan salah satu pasangan calon serta menggunakan simbol atribut dan berkampanye paslon tertentu secara terselubung,” katanya usai acara.

Inspektorat Provinsi Sumsel sekaligus narasumber Firmansyah, S.E M.Si menyampaikan, netralitas ASN selalu menjadi isu sorotan publik khususnya pelanggaran netralitas dalam acara 5 tahunan. Hal tersebut masih terjadi di Kota Palembang bahkan mengalami peningkatan.

Baca Juga: Berikan Pembekalan Ratusan Personel yang Dilibatkan Pengawalan Paslon Kada-Wakada, Kapolda Sumsel Tekankan Netralitas Polri

Penyebab maraknya fenomena pelanggaran aparatur sipil negara, disebabkan mentalitas birokrasi yang lemah. Adanya kepentingan politik untuk tujuan pribadi dalam jabatan di instansi Pemerintah.

“Intimidasi dan tekanan pihak luar sebagai calon kepala daerah serta polarisasi menjadi salah satu faktor penyebab banyak ASN yang terlibat dalam Pilkada tahun 2024,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Pengamat Politik Sumsel Bagindo Togar mengungkapkan bahwa Pilkada tahun 2024 menjadi perhatian serius masyarakat karena beberapa ASN yang terlibat dan viral di media sosial.

Baca Juga: Sekda Sumsel Hadiri Rakornas di Jakarta, Dukung Netralitas ASN pada Pemilihan Serentak 2024

Lanjutnya, pesta demokrasi merupakan agenda politik yang memiliki unsur intrik dan polemik pada pelaksanaanya. Karena pada pilkada kali ini beberapa calon menggunakan slogan yang sama dan tidak memiliki nilai kualitas.

“Keterlibatan ASN akan semakin banyak terjadi karena tidak ada sanksi yang jelas dari Pemerintah Kota. Oleh karena itu, netralitas ASN menjadi kunci utama dan hal utama memberikan sanksi seberat-beratnya kepada oknum apatur sipil negara yang terbukti melakukan pelanggaran,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X