Drama Pilkada Sumsel 2024: Rivalitas, Fragmentasi Koalisi, dan Narasi Lokal di Tengah Perebutan Hati Pemilih”

photo author
DNU
- Sabtu, 16 November 2024 | 12:15 WIB
HDCU, saat closing dan Cik jang melantunkan dua pantun. (dok)
HDCU, saat closing dan Cik jang melantunkan dua pantun. (dok)

Sebanyak 21,3% pemilih belum menentukan pilihan, mayoritas berasal dari:

Perempuan: Kelompok pemilih yang cenderung fokus pada isu kesejahteraan.
Kelas Ekonomi Bawah: Potensi tinggi di wilayah rural yang sering terpinggirkan dalam kampanye.
Generasi Baby Boomers dan Generasi Y: Menunggu narasi yang menyentuh kebutuhan mereka.
MATAHATI dan E-RA memiliki peluang jika mampu menguasai momen debat kandidat dan memperkuat narasi perubahan. Dukungan dari tokoh nasional seperti Prabowo Subianto untuk MATAHATI juga bisa menjadi game changer.

Baca Juga: Survei Konsep Indonesia: Tren Elektabilitas HDCU Melejit, Unggul Hampir di Semua Wilayah

Terdepan
Dengan dominasi elektabilitas dan strategi kampanye yang kuat, HDCU tampak menjadi kandidat terdepan. Namun, fragmentasi KIM Plus dan undecided voters tetap menjadi elemen yang bisa membalikkan keadaan.

Pilkada Sumsel 2024 bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga menentukan arah pembangunan provinsi yang kaya akan potensi ini. Akankah HDCU terus melanjutkan dominasinya, ataukah strategi dan aliansi baru di detik terakhir mampu menghadirkan kejutan? Jawabannya akan ditentukan di bilik suara, Desember 2024.

(Sumber: Litbang Kompas)

 

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X