Anas Urbaningrum: Saya Tidak jadi Bangkai Fisik dan Bangkai Sosial, Saya Tidak Membusuk di Dalam

photo author
DNU
- Selasa, 11 April 2023 | 15:53 WIB
Anas Urbaningrus menyampaikan pidato politiknya pertama setelah bebas dari LP Suka Miskin.  Saya tidak membusuk di dalam, katanya. (tangkapan layar instagram @anasurbanungrum )
Anas Urbaningrus menyampaikan pidato politiknya pertama setelah bebas dari LP Suka Miskin. Saya tidak membusuk di dalam, katanya. (tangkapan layar instagram @anasurbanungrum )


Ketikpos.com -- Begitu keluar dari Lapas Suka Miskin, Anas Urbaningrum menyampaikan pidato politiknya.

Antara lain, mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf. "Kalau ada yang berpikir, selama sembilan tahun tiga bulan saya di dalam ini, saya menjadi bangkai fisik
dan bangkai sosial. Mohon maaf, itu tidak terjadi. Saya tidak membusuk di dalam," ujarnya.

Setelah sambutan Kalapas, Anas Uraingrum menyampaikan sambutannya. Begini sambutan lengkapnya:

Selamat siang salam sejahtera untuk kita semua. salam pergerakan . salam Indonesia.
Alhadulillah hari ini, 11 April 2023, dengan diantar Kalapas, Kepala Sekolah saya, Pak Kalapas Kanrat kasmiri.

Saya berdiri di tempat ini. Untuk mengikuti program yang sudah disampaikan Pak Kalapas. Yakni cuti menjelang bebas.

Pertama, mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada kepala sekolah dan jajaran yang selama ini telah membina saya dan kami semua di dalam. Sampai pada masing-masing pada titik bebas atau merdeka.

Itu satu hal yang tidak mungkin saya lupakan.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Bebas, Masih Wajib Lapor hingga TIga Buan ke Depan

Terima kasih kepada teman-teman, sahabat-sahabat yang hadir Saan Mustofa.. adik Rifki Kasaya Yudha, adik-adik PB HMI, ada adik-adik Cipayung, dan di sebelah saya, sahabat saya Gede Pasek Suardika. dan banyak yang lain.

Yang kedua, Sungguh terima kasih, kehadiran di halaman lapas Suka Miskin ini buat saya bukan memposisikan saudara sekedar pada tempat di halamaan hati saya. Tapi semua yang
hadir ataupun tidak hadir, mengirimkan doa dan harapan. Semuanya ada di relung-relung hati saya yang terdalam.

Karena dalam relung hati terdalam itu lah kita punya ikatan hati, ikatan komitmen. Bahwa kita ini bukan individu yang bisa bergerak sendiri-sendiri. Tapi sebuah jalinan komunitas
seperjuangan.

Yang ketiga, terima kasih kepda teman-teman wartawan. Yang dengan sabar dan agak susah payah ada di sini. Karena tempat ini bukan tempat favorit bagi wartawan. Tapi alhamduillah bisa hadir di sini.

Yang kedua, ingin mengucapkan permohonan maaf. Maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk. Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini jadi bangkai fisik dan bangkai sosial. Maaf, itu alhamdulillah tidak terjadi. Alhamdulillah dengan dukungan keluarga teman-teman, para sahabat, saya bisa hadir hidup tegak berdiri. Bukan hanya hidup. Saya berdiri ini dengan sadar dan waras.

Saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir saya lama di sini. terhitung 9 tahun 3 bulan. Hampir dua periode DPR. Mohon maaf kalau ada ysng berpikir bahwa dalam waktu yang lama itu, bisa memisahkan saya dengan sahabat-sahabat seperjuangan. Bisa memisahkan saya dengan gerakan hidup dan denyut nadi indonesia yang kita cintai.

Karena ikatan bathin, ikatan komitmen, dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju.

Karena itu, kalau ada yang berpikir seperti itu. Seperti tidurnya di siang hari, tidur di siang bolong.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X